Otto Hasibuan

Jakarta (Metrobali.com)-

Ketua Umum Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi) Otto Hasibuan mengatakan akan terus menolak pengesahan Rancangan Undang-Undang Advokat karena sangat merugikan profesi advokat dan rakyat Indonesia.

“Kami akan terus melakukan penolakan melalui upaya-upaya hukum yang sah,” ujar Otto sebelum Rapat Pimpinan Peradi di Jakarta, Rabu (10/9).

Sebagai langkah awal penolakan RUU ini, tutur dia, sebanyak 5.000 orang anggota Peradi akan melakukan aksi damai di Bundaran HI, Jakarta, Kamis (11/9), dengan memakai toga untuk menarik perhatian legislator.

Selain itu, dia melanjutkan, langkah lainnya adalah Peradi akan bekerja sama dengan beberapa universitas. “Kami sedang berkoordinasi dengan beberapa perguruan tinggi untuk memberikan ‘legal opinion’ yaitu pendapat hukum resmi tentang RUU ini,” tutur dia.

Jika tidak juga digubris, tutur dia, advokat mempertimbangkan untuk melakukan mogok sidang nasional.

“Kami akan masukkan pertimbangan ini dalam Rapat Pimpinan Peradi. Hal ini agar aspirasi kami di dengar oleh teman-teman di DPR,” lanjut dia.

Dan jika pada akhirnya tetap disahkan, Peradi akan mengajukan gugatan resmi ke Mahkamah Konstitusi. “Kami memiliki 35.000 orang anggota yang akan mengajukan gugatan MK. Saya juga yakin MK akan membatalkan undang-undang tersebut,” ujar Otto.

Peradi menyatakan menolak rencana pengesahan RUU Advokat karena bukan hanya merugikan advokat tetapi juga bangsa Indonesia.

Salah satu yang merugikan, menurut Otto, adalah dalam RUU ini posisi advokat akan ada di bawah kendali pemerintah.

“Kami tidak akan berani lagi membela rakyat melawan pemerintah karena izin kami bisa dicabut,” tutur dia.

RUU Advokat ini sendiri dibuat untuk menggantikan Undang-Undang Advokat No. 18 Tahun 2003 dan DPR mengisyaratkan tetap mensahkan RUU tersebut.

Legislator Nudirman Munir, anggota Panitia Kerja (Panja) DPR RI untuk RUU Advokat, mengatakan pada Selasa (10/9), sembilan fraksi di DPR sudah menyetujui pengesahan RUU Advokat itu menjadi UU sebelum akhir masa bakti DPR RI pada awal Oktober. AN-MB