siswa miskin

Denpasar (Metrobali.com)-

Direktur Jenderal Pendidikan Menengah Kemendikbud Prof Ahmad Jazidie mengatakan, penyaluran Bea Siswa Miskin (BSM) masih banyak menemui kendala. Penyaluran BSM, kata Jazidie, bukan perkara mudah.

Ia mengakui banyak sekali masalah dalam penyaluran BSM agar tepat sasaran. Masalah itu di antaranya adalah malasnya siswa mengurus administrasi penerimaan BSM. “Ada siswa yang layak dapat BSM tapi tidak mau menerima karena enggan mengurus administrasinya. Ada juga yang kekurangan secara administrasi. Kalau tidak ada kreativitas dari kepala daerah untuk menangani masalah kecil ini, maka program BSM tak jalan,” kata Jazidie saat memantau penyaluran BSM di Denpasar, Kamis (16/1).

Sementara itu, anggota VI BPK RI Dr H Rizal Djalil mengatakan, pihaknya melakukan pemantauan penyaluran BSM di Kota Denpasar untuk memastikan agar penyalurannya tepat sasaran. “Kami pantau pelaksanaanya agar tidak ada penyimpangan,” kata Rizal. Pada saat bersamaan, Rizal mengapresiasi komitmen Pemkot Denpsar yang telah membuat program serupa BSM. “Tapi asal jangan sampai tumpang tindih saja,” imbuhnya.

Pada saat sama, anggota Komisi XI DPR RI, Gusti Agung Rai Wirajaya berharap data penerima BSM yang ada di Kemendikbud dan Pemkot Denpasar disesuaikan, sehingga tepat sasaran. “Kami di Komisi XI akan memperjuangkan agar ada peningkatan anggaran BSM,” tutur Agung.

Kegiatan ini diprakarsai Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) bekerjasama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).JAK-MB