Jembrana (Metrobali.com)-

Kendati telah tergabung dalam organisasi Gapensi, namun sejumlah kontraktor di Jembrana mengaku resah. Pasalnya sejumlah proyek bersumber dari APBD sebagian besarsudah diambil  pemborong bermodal besar dengan sejumlah sayap perusahaannya.

Hal tersebut dikatakan oleh sejumlah kontraktor beberapa waktu lalu. Bahkan yang membuat miris sejumlah pemborong,proyek dengan nilai kecil dengan model penunjukan juga ikut diambil kontraktor besar. Kondisi tersebut dikhawatirkan dapat menimbulkan persaingan tidak sehat antar kontraktor.  

Untuk apa ada Gapensi, kalau proyek-proyek kecil juga diambil kontraktor besar” ujar salah satu kontraktor, yang namanya tidak mau ditulis, beberapa waktu lalu.

Menurutnya kalau memang tender, mereka tidak akan mempermasalahkan. Pasalnya yang menang dipastikan kontraktor besar. Mereka pun mempertanyakan Gapensi selaku induk organisasi yang mewadahi para kontraktor.

LSM Forkot Jembrana, Ida Bagus Aryanto mengatakan jika kondisi tersebut tetap dipertahankan akan dapat memicu persaingan tidak sehat kedepannya. Bahkan menurutnya bisa memunculkan monopoli dan menindas kontraktor kecil lainnya.

Yang membuatnya heran, kenapa sejumlah pekerjaan di SKPD yangsebenarnya penunjukan juga ikut diambil. “Kalau begini, lalu apa peran Gapensi, Gapeksindo atau wadah lainnya. Kalau memangtidak bisa mengayomi, bubarkan saja” ujar Aryanto, Minggu (1/12).

Ia juga mempertanyakan dibalik semua itu, Apakah murni karena pekerjaan atau karena adanya feeatau karena faktor kedekatan. Menurutnya pemerintah juga harus jeli terhadap sejumlah kontraktor  diJembrana. Pasalnya beberapa kontraktor  di Jembrana ada yang diblacklist di daerah lainkarena tidak mampu merampungkan pekerjaan.

Ketua Gapensi Jembrana, Gede Kertha Winangun mengakui adanya keluhan dari beberapa anggotanya terkait penunjukan langsung lantaran terkendala aturan, Padahal penunjukan langsung itu wewenangnya ada di Bupati.  

Menurutnya untuk semua proyek, kontraktor diwajibkan minimal memiliki tigapersyaratan kemampuan. Seperti pembangun gedung, Kata Winangun, pihak kontraktor sedikitnya harus memiliki tiga skil lisensi, baik untukpembangunan tembok beton, atap dan lainnya. “Itu nanti akan kita bicarakan, apakah akan terus begini” ujarnya. MT-MB