KOSTER (2)

Denpasar (Metrobali.com) –

Pentas budaya awali Kongres IV PDI-Perjuangan (PDI-P) pada Rabu (8/4) malam ini. Pentas ini untuk menyambut Ketua Umum DPP PDI-P Megawati Soekarno Putri dan seluruh delegasi peserta Kongres IV PDI-P.

Sejumlah kesenian telah disiapkan mulai dari Paduan Suara Universitas Udayana, musik Sasando sumbangan dari delegasi Nusa Tenggara Timur (NTT) dan puncaknya adalah dramatari “Bianglala Mahardika”.

“Dramatari ini akan merangkum kisah perjuangan partai dan khususnya ketokohan dari Bung Karno serta Megawati Soekarnoputri,” ungkap Ketua Panitia Lokal Daerah I Wayan Koster, di Hotel Inna Grand Bali Beach, Sanur, Denpasar, Rabu (8/4).

Lanjut Koster mengatakan, jika drama tari itu adalah mengenai perjuangan Lembu Andini. Lembu Andini merupakan kendaraan Dewa Syiwa yang diturunkan kedunia untuk kesejahteraan umat manusia. Lembu ini kemudian diwujudkan dalam titisan manusia yang lahir dalam sebuah keluarga.

Hingga akhirnya pasangan itu melahirkan seorang anak perempuan dinamakan Andini yang sejak awal disayang dikasihi kedua orang tuanya yang seorang pejuang. Andini lalu tumbuh sebagai tokoh wanita yang punya keteguhan jiwa seorang pemimpim yang sejati dan berhasil mengalahkan bromocorah, ketidakadilan hingga teror raksasa sang angkara murka. Perempuan tangguh itu berhasil mengalahkan kekacauan dan angkara murka dunia dengan berbekal ideologi marhaenisme dan ajaran Trisakti Bung Karno.

Pementasan yang disajikan oleh institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar ini melibatkan 150 orang seniman dari Sekka Gong, penabuh dan penari dan ada tiga narator yakni Kadek Suartaya, Kadek Widyana, dan Putri Suastini.

Menariknya dalam pentas ini juga akan disajikan sejumlah kuliner lokal khas Bali. Peserta Kongres yang diperkirakan mencapai sekitar 1800 terdiri dari utusan DPD, DPC diharapkan mendapat pengalaman kuliner yang berbeda.

Menu andalan yang disajikan antara lain ayam Betutu Men Tempeh Gilimanuk, Srombotan dari Klungkung dan Jukut Undis serta Sendang lepet dari Buleleng.SIA-MB