Sydney (Metrobali.com) –

Dinas Perlindungan Perbatasan dan Bea-cukai Australia (ACBPS), Senin, memperingatkan para orang tua dan guru bahwa sindikat penjahat luar negeri mengincar siswa sekolah menengah untuk menerima paket yang berisi barang haram dengan imbalan uang.

Pada awal 2013, dua siswa sekolah menengah di Sydney diduga dibayar beberapa ratus dolas untuk menerima paket yang berisi barang haram, atas nama orang lain, lalu menyerahkan paket tersebut ke satu, atau beberapa, orang yang bertanggung-jawab atas barang kiriman itu.

Salah satu paket itu berisi empat kilogram barang haram efedrin –yang dapat diubah jadi metamfetamin, yang dikenal dengan sebutan “ice”– dengan nilai di pasar 250.000 dolar Australis (229.125 dolar AS), kata ACBPS.

Tuntutan saat ini dipertimbangkan terhadap kedua siswa tersebut.

Selama penindasan terhadap import efedrin pada pertengahan November, polisi ACBPS dan New South Wales menyerbu lima tempat di negara bagian tersebut, kata Xinhua –yang dipantau Antara di Jakarta, Senin pagi.

Sebanyak empat gram “ice” ditemukan bersama sejumlah uang kontan, yang diduga sebagai proses kejahatan, sehingga mengarah kepada penangkapan dan pengajuan tuntutan terhadap seorang pria yang berusia 24 tahun.

Sejumlah siswa sekolah menengah juga diwawancarai mengenai keterlibatan mereka dalam import sebelumnya.

ACBPS memperingatkan bahwa jika siswa mengambil satu paket berisi narkotika buat seseorang, mereka akan dianggap bertanggung-jawab. (Ant/Xinhua-OANA)