Pengelolaan Parkir jadi sorotan

Denpasar (Metrobali.com)-

Festival Pasar Tradisional yang dilaksanakan Pemerintah Kota Denpasar melalui Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPM PemDes) yang diikuti 51 pasar tradisional, Selasa (21/1) dinilai Tim dari Tim Penilai Pemkot Denpasar. Dalam penilaian yang langsung meninjau di masing-masing pasar tradisional menekankan pada penataan parkir dan pengelolaan sampah. Seperti penilaiaan dibeberapa pasar tradisional yakni Pasar Banjar Kaja Sesetan, Pasar Sari Merta Desa Adat Sidekarya, dan Pasar Sudha Merta Desa Adat Sidekarya.

Tim penilai  terdiri dari Dinas Peternakan, Dinas Kesehatan, DKP, Satpol PP, dan beberapa instansi terkait lainnya mengharapkan pengelola pasar agar lebih memperhatikan penataan parkir dan pengelolaan sampah. Seperti yang terlihat dimasing-masing pasar para pedagang masih acuh dalam pengelolaan sampahnya. Usai berjualan para pedagang tidak peduli memungut sampah yang dihasilkan usai berjualan. Disamping itu untuk memberikan kenyamanan kepada para pengunjung pasar, pengelola diharapkan dapat lebih melakukan penataan parkir para pengunjung, yang juga dapat mempengaruhi arus lalulintas disekitar pasar tradisional.

Sementara Kepala BPM PemDes Kota Denpasar, Made Mertajaya mengatakan Event Festival Pasar Tradisional yang diselenggarakn Pemerintah Kota Denpasar dalam rangka menyambu Hut Kota Denpasar diharapkan menjadi pemicu sekaligus motivator munculnya pasar-pasar berkategori bersih, rapi, aman, dan nyaman bukan saja dari pasar namun juga diharapkan munculnya semangat para pedagang di dalam pasar. Sebelumnya juga pada penilaian Festival Pasar Tradisional pihaknya juga telah melibatkan tim penilai Independen dari Universitas Udayana.

“Serbuan masuknya pasar modern tidak bisa kita bendung, apalagi jika yang masuk adalah perusahaan ritel asing raksasa. Mereka datang bukan hanya dengan modal, tetapi dengan pengelolaan yang sangat modern. Jika pasar tradisional tidak berubah, maka bukan mustahil pasal tradisional hanya akan menjadi kenangan karena tidak menarik lagi bagi pengunjung,” katanya.

Festival Pasar dilaksanakan selama empat bulan penuh nantinya benar-benar dapat dipakai sebagai ajang “kebangkitan pasar tradisional” sekaligus pembuktian kepada masyarakat luas, bahwa pasar tradisional bisa maju dan bisa disejajarkan dengan pasar-pasar modern karena kualitas dan semangat tradisionalnya.

Festival Pasar Desa dari persiapan hingga pengumuman dilaksanakan  mulai Nopember 2013 sampai dengan pengumuman pemenang pada Februari 2014. Peserta yang mengikuti festival berjumlah 51 pasar tradsisional khususnya yang dikelola Desa Adat, dan Perusahaan Daerah Pasar Kota Denpasar. PUR-MB