ikan hias

Denpasar (Metrobali.com)-

Pengusaha Bali tampaknya belum berminat membudidayakan ikan hias air laut untuk memenuhi pasar ekspor, sehingga masih ketergantungan kiriman dari luar daerah.

“Pengusaha berskala kecil memang belum mampu membudidayakan ikan air laut untuk memenuhi permintaan pasar luar negeri, akibat kesulitan modal dan keterbatasan pengetahuan,” kata Made Dangin, seorang pengekspor ikan hias hidup di Denpasar, Selasa (24/2).

Ia yang juga pengusaha sekaligus pengekspor ikan hias hidup itu menjelaskan, belum ada usaha budidaya ikan hias air laut merupakan salah satu masalah yang dihadapi dalam memenuhi permintaan konsumen mancanegara.

Kondisi itu merupakan salah satu penyebab berfluktuasinya volume ekspor ikan hias hidup dari Bali selama ini, sebab pedagang atau eksportir hanya mengandalkan ikan hias hidup kiriman dari luar daerah Bali.

Ia menggambarkan, cuaca yang kurang menentu secara berkelanjutan di perairan laut pantai belakangan ini, juga merupakan penyebab volume ekspor ikan hias hidup dari Bali belum mampu memenuhi sepenuhnya permintaan pasar luar negeri.

Hanya masalah volume yang kurang menentu dalam memenuhi permintaan pasar, sedangkan teknis pengiriman barang berupa ikan hias hidup dari Bali ke negara konsumen tidak bermasalah karena transportasi udara lancar, ujar Made Dangin.

Sementara harga yang dinikmati pengusaha eksportir ikasn hias hidup daerah ini relatif sangat rendah selama perioda 2014 akibat kualitas ikan hias hidup yang ditangkap menggunakan alat peledak relatif rendah.

Petani nelayan yang menangkap ikan di laut menggunakan alat peledak, disamping kualitas relatif rendah, juga merusak terumbu karang yang ada, daya tahan ikan relatif pendek sehingga dikhawatirkan mati sebelum tiba di konsumen.

“Ini merupakan permasalahan yang dihadapi mengapa realisasi ekspor ikan hias hidup berfluktuasi, baik dalam volume maupun perolehan devisanya selama ini,” kata Made Dangin menggambarkan perdagangan ikan hias hidup dari Bali.

Sementara Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Bali mencatat, harga ikan hias hidup yang diperdagangkan ke pasar ekspor bernilai 3,2 juta dolar AS selama 2014 atas penjualan 6,1 juta ekor atau rata-rata 0,5 dolar per ekor.

Harga ikan hias tersebut melorot jika dibandingkan periode tahun sebelumnya mencapai rata-rata 1,8 dolar per ekor sehingga mengantongi devisa 3,4 juta dolar AS selama 2013 atas pengapalan 1,8 juta ekor.

Jadi harga rata-rata ikan hias hidup dari Bali ke pasaran ekspor melorot, ujar Made Dangin. AN-MB