Kerajinan Perak Bali

Denpasar (Metrobali.com)-

Pengusaha aneka kerajinan bernilai seni Bali perlu memanfaatkan negara di kawasan ASEAN sebagai pangsa pasar potensial, mengingat negeri itu gencar menawarkan berbagai destinasi alam, historis serta religi, untuk bisa menarik minat masyarakat internasional.

“Dalam memanfaatkan pangsa pasar di kawasan ASEAN, Vietnam yang gencar berpromosi pariwisata untuk menarik turis asing ke negeri itu, dapat dimanfaatkan untuk pangsa pasar aneka kerajinan Bali,” kata Ni Made Purniati, eksportir aneka barang kerajinan di Denpasar, Rabu (25/2).

Ia mengatakan, demikian pula negara lainnya seperti Malaysia, Thailand dan Singapura perlu lebih gencar karena negara tersebut juga banyak dikunjungi masyarakat antarbangsa sehingga aneka kerajinan Bali yang memiliki nilai seni bisa dibeli, walaupun mereka wisatawan mancanegara belum singgah ke Pulau Dewata.

Pengrajin Bali mampu menciptakan aneka barang cendera mata bernilai seni yang bisa diterima masyarakat internasional, harus mampu memanfaatkan pangsa pasar yang ada terutama di kawasan ASEAN dan Vietnam pangsa pasar baru setelah Thailand, Singapura, Filipina dan Malaysia.

Ia mengatakan pengrajin Bali ikut memanfaatkan destinasi objek wisata Thailand sebagai pasar ekspor aneka barang kerajinan yang bernilai seni kepada masyarakat internasional yang melaksanakan liburan ke negeri tersebut.

Negara tetangga itu, merupakan magnet bagi para turis asing yang ingin mengetahui lokasi wisata pantai Phuket, Pattaya yang sudah terkenal dan kawasan pegunungan Chiang Mai, tentu turis dalam perjalanannya juga ingin membeli cendera mata.

Aneka kerajinan Bali yang banyak diperdagangkan di Singapura, Hong Kong, Thailand kenapa tidak bisa ke negara ASEAN lainnya seperti Vietnam, kata Purniati, wanita pengusaha yang enerjik itu menggambarkan perdagangan ekspor aneka barang kerajinan buatan masyarakat Bali selama ini.

Ia mengatakan, aneka barang hasil industri kecil dan kerajinan Bali yang memenuhi permintaan pasar luar negeri antara lain berupa perabotan rumah tangga berbahan baku kayu dengan desain yang disesuaikan permintaan pasar internasional dan harga terjangkau.

Perhiasan berupa anting-anting, bros, bingkai kaca, tempat tisu yang dibuat dari kayu juga banyak dikapalkan ke sejumlah negara di kawasan ASEAN tentu semuanya dijual kembali kepada turis asing yang berlibur di sana.

“Kita tidak masalah, aneka kerajinan Bali dijual di Thailand atau negara lainnya di dunia, yang penting pangsa pasar kerajinan buatan masyarakat Bali akan laku terjual kepada konsumen yang menginginkannya di negeri sana,” kata Purniati.

Pengusaha eksportir Bali selama ini masih terbatas memperdagangkan aneka barang kerajinan daerah ini ke negara di kawasan ASEAN termasuk ke Vietnam, juga banyak diperdagangnnya ke Thailand, Singapura, dan Malaysia.

Sesuai catatan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali bahwa perolehan devisa aneka kerajinan hasil industri kecil dan nonmigas Bali lainnya ke kawasan ASEAN cukup menggembirakan yakni mencapai 22,5 juta dolar AS selama 2014 dan jumlah itu bisa diperbesar dimasa mendatang. AN-MB