pengungsi (102)
Suasana dapur pengungsi Danau Tempe Sanur/MB

Sanur, (Metrobali.com) –

Pengungsi Gunung Agung yang menempati pos di jalan Danau Tempe saat ini mulai kehabisan lauk pauk. Akibatnya mereka cukup makan dengan nasi dan telor, plus tempe. Kemudian masalah lauk pauknya sangat kurang. Syukur-syukur ada donator yang datang ke sini.

Demikian dikatakan Made Nursana, Selasa (11/10) di pos pengungsi Danau Tempe, Sanur.

Pengungsi Gunung Agung yang menempati pos di jalan Danau Tempe Sanur Kauh ini, kini berjumlah sekitar 200 orang, mereka berasal dari desa Bonyoh, Cegi, Kubu dan sekitarnya yang sangat dekat dengan Gunung Agung.

Dikatakan Kadek Nursana, selain kekurangan lauk pauk tersebut, pengungsi di sini juga sudah mulai terserang penyakit infeksi saluran pernapasan atas, syukurlah di sini sudah ada dokter yang menanganinya.

Dikatakan sampai saat ini bantuan-bantuan dalam bentuk sandang dan pangan masih terus mengalir. Seperti perlengkapan mandi dan cuci semuanya sudah lengkap, malahan sudah tersimpan rapi di gudang. Kami hanya kehabisan lauk pauk untuk makanan sehari-hari pengungsi. Untuk mengatasi masalah tersebut, pihaknya selalu melakukan koordinasi dengan para dermawan yang ada di kawasan Sanur. Biasanya kalau kami kekurangan ikan untuk masakan kami kontak para pemilik hotel dan restoran, syukurlah kalau mereka dimintai bantuan tidak pernah menolak. Kemarin kami mendapatkan bantuan sekitar 30 kg ikan yang kemudian bisa dipakai untuk perangsang makanan.

Program-program agar pengungsi tidak merasa bosan dan jenuh, selalu datang dari relawan, seperti Senin malam kemarin kami kedatangan kelompok music Bali XXX yang kebetulan merayakan ulang tahun di tengah-tengah anak-anak pengungsi. Mereka datang menghibur, sehingga anak-anak tidak menjadi jenuh. Tidak hanya itu, kata Kadek ada juga para relawan yang merayakan ulang tahun di tengah-tengah pengungsi sambil membawakan jajan, kemudian mengajak mereka bermain-main, jadi rasa bosan dan jenuh itu terasa hilang, jelas Kadek.

Sementara itu dalam keterangan terpisahnya, Perbekel Sanur Kauh, Made Ada menegaskan sampai saat ini belum ada masalah-masalah prinsip yang yang dihadapi pengungsi yang menempati pos di Danau Tempe ini. Memang ada kekurangan lauk pauk untuk sementara itu semua itu bisa diatasi. Sumbangan-sumbangan dalam bentuk sandang seperti baju, dan peralatan mandinya, semua sudah ada, dan kami di sini sampai mengumplai ke pos pengungsi lainnya di Denpasar.

Pos Pengungsi Danau Tempe ini, Senin lalu juga dikunjungi Wakil Bupati Karangasem, Artha Dipa. Dalam kesempatan itu, Artha Dipa meminta kepada para pengungsi untuk meningkatkan rasa persaudaraan di perantauan. WEN-MB