Mangupura (Metrobali.com)-

Desa Adat Kerobokan kembali menggelar upacara Nangluk Merana di Pura Masceti Ulun Tanjung, Kerobokan,Kecamatan Kuta Utara. Upacara  yang dilaksanakan setiap Purnamaning Sasih Kesanga ini di puput oleh Ida Pedanda Gede Ngurah Putra Keniten dari Griya Kediri Sangeh, Senin(25/2).

Hadir dalam Kesempatan tersebut Bupati Badung A.A. Gde Agung, Wakil Bupati Badung I Ketut Sudikerta, Sekda Kabupaten Badung Kompyang R. Swandika, anggota DPRD Kab. Badung dapil Kuta Utara, Ketua TP PKK Kabupaten Badung Badung Nyonya Ratna Gde Agung, Ketua Harian PHDI Badung Drs. Nyoman Sukada, Camat Kuta Utara  serta SKPD di lingkungan Pemerintahan Kabupaten Badung, serta bendesa adat se-Kabupaten Badung serta tokoh masyarakat setempat.

Bupati Badung Gde Agung dihadapan penyungsung Pura Masceti Ulun Tanjung memberikan apresiasi kepada pengempon atas terselenggaranya upacara Nangluk Merana, dimana upacara Nangluk Merana tersebut merupakan bentuk pelestarian budaya berdasarkan falsafah Agama Hindu yakni Tri Hita Karana, dimana salah satunya menjaga keseimbangan dan keharmonisan antara manusia dan lingkungan, serta merupakan satu upaya penanggulangan hama penyakit secara niskala.

Lebih lanjut Gde Agung meminta agar para bendesa adat, pekaseh dan kelian subak abian dan seluruh masyarakat Badung agar tetap melaksanakan upacara ini pada masing-masing subak dan desa adat untuk memohon keselamatan sehingga bisa terhindar dari berbagai bencana dan hama penyakit.

Menurut Ketua Harian PHDI Badung Drs. Nyoman Sukada tujuan dari upacara Nangluk Merana yang dilaksanakan di Pura Masceti Ulun Tanjung ini untuk menanggulangi “merana” atau hama penyakit agar tidak mengganggu kegiatan kehidupan manusia serta memohon keselamatan dan kemakmuran.  Dari upacara ini akan diberikan Tirta Penangkal Merana kepada bendesa Adat se-Kabupaten Badung, Pekaseh Tegal dan Sawah untuk dipergunakan sebagai sarana upacara di masing-masing perumahan.

Sementara itu salah seorang Panitia karya  I Gusti Ngurah Putra mengatakan upacara Nangluk Merana di Pura Masceti UlunTanjung menggunakan sarana sapi biang belang kebang, sementara Upacara Nangluk Merana untuk di Pura Petitenget sudah dilaksanakan pada Tilem Keulu dengan upacara tawur menggunakan sarana sapi/banteng hitam jagiran.

Dalam Kesempatan tersebut Bupati Badung A.A. Gde Agung memberikan Punia sebesar Rp. 5 Juta kepada panitia karya. PUT-MB