Sudikerta memanggil pihak Angkasa Pura

Denpasar (Metrobali.com)-

Pengelolaan fasilitas pada ruang VIP dan VVIP Bandara Ngurah Rai yang tidak kunjung menunjukkan progress positif mendapat sorotan dari Wakil Gubernur Bali, Ketut Sudikerta. Sudikerta mengambil langkah tegas dengan menegur dan memanggil pihak Angkasa Pura melalui rapat di Ruang Rapat Wakil Gubernur, Kamis (6/11),  bertujuan untuk mensikronkan komitmen untuk mewujudkan kemanan serta kenyamanan bagi pengguna bandara sesuai penegakan Peraturan Gubernur (Pergub) yang selama ini sudah ditetapkan. Beberapa hal yang dipantau oleh Sudikerta belum mencapai progress antara lain pengerjaan VIP II yang telah direncanakan sejak tahun 2003 namun kenyataan sampai saat ini belum ada progress yang berarti oleh karenanya Sudikerta meminta hendaknya perbaikan tersebut dipercepat agar segera bisa dimanfaatkan oleh pengguna bandara serta isi maupun bentuk dari bangunan tersebut agar selalu dikoordinasikan dengan Pemprov Bali sehingga bisa diberi masukan untuk kesempurnaan bangunan tersebut. Selain itu kaitan dengan pintu keluar masuk ke VIP, Sudikerta melihat perlunya ditambah pintu tersebut agar tidak menimbulkan kemacetan yang membuat ketidaknyamanan, Sudikerta juga menyoroti tentang pemberian ijin tamu penggunaan ruang VVIP yang tanpa seijin Pemprov Bali, oleh sebabnya ia meminta hendaknya ijin tersebut dikomunikasikan terlebih dahulu dengan Pemprov Bali yang bertanggung jawab sebagai pengawas. Hal lain yang membuat pemandangan bandara terlihat kurang elok yakni terkait banyaknya dagang yang terdapat baik pada terminal kedatangan maupun keberangkatan, Sudikerta meminta hendaknya dagang-dagang tersebut diberi jarak/ space sehingga terlihat lebih rapi, penataan tempat duduk juga mendapat perhatian karena sampai saat ini masih banyak tamu domestik maupun asing yang duduk di bawah karena kurangnya tempat duduk yang tersedia sehingga bandara terkesan kumuh. Lebih jauh, Sudikerta menambahkan untuk menonjolkan kesan budaya Bali, ia meminta PT Angkasa Pura agar mengganti ucapan selamat datang di Bandara yang umumnya menggunakan “Welcome to Bali” diubah menjadi “Om Swastiastu Rahajeng rauh ring Bali”. “Ganti ucapan selamat datang baik di terminal kedatangan maupun di terminal keberangkatan dan sesuaikan dengan estetika yang ada, di Thailand saja bisa kenapa kita tidak, karena dengan itu wisatawan yang berkunjung akan benar-benar merasa berada di Bali”, himbaunya. Sudikerta juga mengharapkan hendaknya PT Angkasa Pura bisa memberikan kontribusinya kepada Pemprov Bali dengan melakukan sharing  sesuai aturan yang ada sehingga bisa membantu menambah pendapatan pemprov Bali untuk APBD Tahun 2015.

Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Bali, I Ketut Artika dalam rapat tersebut juga meminta agar PT Angkasa Pura tetap memanfaatkan Koperasi Sapta Pesona dalam hal angkut penumpang karena sejak dulu mereka yang membackup hal tersebut. Artika juga mengucapkan terima kasih atas kerjasama PT Angkasa Pura selama ini sehingga Bus Trans Sarbagita bisa menurunkan penumpang langsung diterminalnya.

Menanggapi keluhan dan teguran dari Wagub Sudikerta, General Manager PT Angkasa Pura, Herry Sikado beserta Kepala Otoritas Bandara wilayah IV, Bintang Hidayat menyampaikan untuk pembangunan VIP II sedang dikerjakan oleh kontraktor, terkait penambahan pintu keluar di VIP II memang dibuat terpisah karena sesuai pergub tidak sembarang orang boleh masuk ke VIP II sehingga orang-orang umum tidak masuk di areal VIP II. Terkait CIP lounge menurut Herry CIP lounge dibuat  untuk mengantisipasi terbatasnya fasilitas saat APEC, saat ini CIP lounge akan diperuntukkan bagi tamu-tamu yang ingin pelayanan lebih namun tidak masuk dalam kriteria pergub sehingga orang-orang tersebut tidak masuk ke VIP II sehingga yang dari terminal internasional langsung melalui jalur reguler, sedangkan domestik melewati pintu sebelah VIP II, sedangkan terkait ijin tamu-tamu di VIP II Herry menyatakan bahwa angkasa pura tidak mempunyai kewenangan untuk mengatur tamu yang ada di VIP II. Sedangkan untuk isi bangunan di VIP II, Herry meminta arahan dari pemprov Bali sehingga bisa tercipta bangunan yang sempurna, untuk kursi Herry menambahkan bahwa selama ini kursi yang kosong masih banyak namun seringkali tamu-tamu banyak yang memilih duduk di bawah, oleh sebabnya untuk mengantisipasi maka saat ini sudah disediakan customer service yang selalu mengingatkan akan adanya kuri kosong yang tersisa serta di Tahun 2015 PT Angkasa Pura akan menambah 500 set kursi. Terkait permintaan pengubahan ucapan selamat datang, Herry menyampaikan bahwa anggaran tersebut sudah disediakan tinggal menunggu keputusan dari Pemprov Bali. Sedangkan untuk taksi, tahun 2015 PT Angkasa Pura akan menambah 200 unit taksi serta untuk Koperasi Sapta Pesona akan diminta membuat ijin agar bisa melewati seleksi yang diadakan. PT Angkasa Pura juga akan berencana untuk bekerjasama dengan Trans Sarbagita untuk menghubungkan terminal domestik dan terminal Internasional. Dan untuk menciptakan keamanan di Bandara Ngurah Rai, tanggal 18 November 2014 PT Angkasa Pura akan mengadakan latihan penanganan ancaman Bom, latihan pendaratan penerbangan darurat dan pencegahan bencana kebakaran.

Menanggapi pernyataan tersebut, Wagub Sudikerta menyampaikan akan mendatangi Bandara Ngurah Rai pada senin, 10 November 2014 mendatang untuk mengecek pembangunan dan pengelolaan fasilitasnya. AD-MB