Yunarto-Wijaya

Jakarta (Metrobali.com)-

Pengamat politik dari Charta Politika Yunarto Wijaya mengatakan tingkat kemantapan pemilih dalam menentukan calon presiden yang akan dipilih telah mencapai 80 persen.

“Ini artinya, pemilih telah memiliki preferrensi terhadap kandidat tertentu dan agak sulit bergerak dinamis,” katanya saat dihubungi Antara, Jumat (27/6).

Ia menambahkan, tingkat kemantapan pemilih dalam pemilihan presiden kali ini terbilang lebih cepat dibandingkan dalam pemilihan Gubernur DKI Jakarta pada 2011 lalu. “Biasanya kalau di pilgub, lima hari menjelang pemilihan masih 60 persen,” katanya.

Untuk itu, menurut dia, debat calon wakil presiden yang akan digelar pada Minggu 29 Juni 2014 nanti, tidak cukup signifikan mempengaruhi pilihan para pemilih. Apalagi, yang berdebat nantinya adalah calon wakil presiden bukan calon presiden.

“Karena saat ini yang terjadi pertarungan Prabowo dan Jokowi, sementara calon wakil presiden dinilai hanya komplementer saja,” katanya.

Namun demikian, ia menegaskan, debat tersebut tetaplah diperlukan guna mendorong demokrasi yang lebih baik, terutama untuk menginformasikan berbagai visi – misi para calon sehingga dapat menjadi bahan tambahan dalam menentukan pilihan.

Ia menambahkan, dalam sejarah debat di Indonesia, belum ada yang berpengaruh secara signifikan. Hal itu terbukti dalam pilpres dan pilkada yang berlangsung di Indonesia.

“Survei pra debat dan pasca debat tidak banyak berubah,” katanya.

Menurut dia, hal ini karena masyarakat Indonesia masih banyak yang tidak rasional dalam menentukan pilihannya. AN-MB