Bambang Widodo Umar

Jakarta (Metrobali.com)-

Pengamat kepolisian Bambang Widodo Umar meminta aparat kepolisian tidak takut tekanan partai politik dalam mengusut dana pengadaan alat Uninterupted Power Supply (UPS) yang masuk dalam APBD DKI Jakarta.

“Ini awal yang baik untuk menunjukkan keseriusan polisi ikut memberantas korupsi di Indonesia. Penanganan korupsi di DKI Jakarta sudah sesuai dengan harapan masyarakat,” kata pengamat kepolisian Bambang Widodo Umar kepada wartawan di Jakarta, Rabu (11/3).

Bambang mengkhawatirkan upaya kepolisian membongkar dugaan korupsi pengadaan UPS yang ditengarai melibatkan oknum DPRD DKI Jakarta, akan menerima tekanan politik.

Namun menurut dia, pengusutan dugaan kasus korupsi di DKI Jakarta harus menjadi momentum mengubah citra buruk yang menimpa kepolisian belakangan ini.

“Oleh karenanya pengusutan kasus korupsi ini jangan setengah-setengah, dan takut dengan tekanan politik,” kata dia.

Dia mengusulkan agar polisi melibatkan pakar keuangan dan perencanaan pembangunan dalam kasus korupsi APBD DKI Jakarta. Polisi juga bisa melakukan koordinasi dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk menyelidiki kasus tersebut.

Sejauh ini Subdirektorat Tindak Pidana Korupsi Polda Metro Jaya telah meningkatkan penanganan perkara kasus UPS ke tingkat penyidikan.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Martinus Sitompul mengatakan pihaknya sudah memeriksa enam saksi terkait kasus ini. AN-MB