jokowi-sebut-megawati-sudah-punya-jawaban-soal-capres-pdip

Jakarta (Metrobali.com)-

Pengamat politik dari Universitas Pelita Harapan Emrus Sihombing mengatakan penetapan Joko Widodo atau Jokowi sebagai calon presiden dari PDI Perjuangan belum final dan masih mungkin berubah.

“Mandat dari Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri kepada Jokowi yang menetapkannya sebagai calon presiden belum final karena mandat tersebut belum ditetapkan melalui surat keputusan resmi,” kata Emrus Sihombing pada diskusi bertajuk “Antara Persepsi Publik dan Persepsi Elite: Jokowi Effect vs Zalianti Effect” di Jakarta, Senin (31/3).

Menurut Emrus, mandat yang diberikan Megawati kepada Jokwi baru dalam bentuk surat tertulis dan surat tertulis itu bukan merupakan surat keputusan resmi.

Surat keputusan resmi, kata dia, dalam format resmi, yakni diketik di atas kertas surat dengan kop resmi DPP PDI Perjuangan yang di bagian bawahnya ditandatangani oleh Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan serta distempel.

Ia mengatakan bahwa penetapan calon presiden melalui surat keputusan itu lebih kuat dan sesuai dengan AD/ART partai.

“Saya meragukan apakah pemberian mandat itu juga diatur dalam AD/ART partai,” katanya.

Karena surat mandat yang dibuat Megawati belum resmi, yakni hanya ditulis tangan, menurut Emrus, mandat yang berikan kepada Jokowi masih ada kemungkinan berubah.

Jika perolehan suara PDI Perjuangan pada pemilu anggota legislatif mendatang sangat dominan atau sebaliknya di bawah target, lanjut Emrus, mandat yang diberikan kepada Jokowi bisa saja dicabut oleh Megawati dan calon presiden dari PDI Perjuangan diganti tokoh lain.

“Politik itu kan dinamis, setiap saat bisa berubah,” katanya.

Jika kekhawatirannya tersebut sampai terjadi, kata dia, pencapresan Jokowi diganti oleh tokoh lain, masyarakat akan kecewa, kemudian berdampak antiklimaks pada PDI Perjuangan. AN-MB