Jakarta (Metrobali.com)-

Ketua Koalisi Anti-Hutang, Dani Setiawan menyatakan pemerintahan baru Presiden Terpilih Joko Widodo (Jokowi), harus berani membangun industri hilir untuk mengurangi ketergantungan bangsa ini terhadap hutang luar negeri.

“Industri hilir pengolahan hasil pertanian, perkebunan dan pertambangan ini akan mengangkat perekonomian Indonesia dan menekan angka kemiskinan di negeri ini,” katanya di Jakarta, Selasa (7/10).

Ia menjelaskan, selama ini, pemerintah hanya mengandalkan hutang luar negeri dan untuk membayar hutang tersebut, pemerintah harus menjual atau ekspor bahan baku pertanian, perkebunan dan pertambangan, tanpa berfikir untuk membangun industri hilir.

Pembangunan industri hilir ini merupakan suatu tantangan pemerintah karena industri ini akan mengancam sektor perdagangan dan industri asing, seiring berkurangnya ekspor bahan baku ke negara-negara tujuan ekspor tersebut.

“Selama ini, mereka mengandalkan bahan baku dari Indonesia untuk mengerakan perekonomian, perdagangan dan industri di negara-negara tujuan ekspor tersebut,” ujarnya.

Untuk mencicil hutang luar negeri itu, kata dia, pemerintah mengekspor bahan baku, bukan produk setengah jadi atau jadi yang memiliki nilai jual yang tinggi.

“Kita memiliki sumber daya manusia (SDM) yang handal dan memiliki sumber daya alam (SDA) yang berlimpah. Tidak dengan mengekspor bahan baku yang bernilai rendah untuk mendapatkan dolar, euro untuk melunasi hutang tersebut,” ujarnya.

Ia mengatakan, jumlah utang luar negeri Indonesia sampai kwartal I 2011 mencapai 214,5 miliar dolar AS, meningkat 10 miliar dolar AS dibanding posisi akhir 2010. Jumlah tersebut terdiri atas utang Pemerintah sebesar 128,6 miliar dolar AS dan utang swasta 85,9 miliar dolar AS.

“Diperkirakan hutang luar negeri ini terus bertambah, karena belum ada upaya yang berani pemerintah untuk membangun industri hilir untuk membangkitkan sektor pertanian dan kesejahteraan masyarakat, karena adanya industri ini akan menambah nilai jual hasil pertanian, perkebunan dan pertambangan tersebut,” ujarnya. AN-MB