siti zuhro

Jakarta (Metrobali.com)-

Pengamat dari kalangan peneliti senior Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) R Siti Zuhro mengatakan Joko Widodo setelah dilantik menjadi Presiden RI tidak perlu khawatir dengan kritik dari koalisi merah putih di parlemen.

“Meskipun koalisi merah putih memiliki kursi di parlemen lebih dari 60 persen, tapi Pak Jokowi harus tetap percaya diri,” kata Siti Zuhro pada diskusi peluncuran buku “Kicauan Senayan” di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Kamis (28/8).

Menurut Siti Zuhro, meskipun koalisi pendukung pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla hanya memiliki sekitar 39,6 persen kursi di parlemen, masih ada kekuatan rakyat yang akan mengawal dan memberikan dukungan.

Selama Joko Widodo membuat kebijakan yang pro-rakyat dan membumi maka akan mendapat dukungan dari rakyat.

“Jika Pak Jokowi mendapat ‘serangan’ yang ‘merecoki’ pemerintah dari koalisi merah putih, maka rakyat akan membela. Karena itu, Pak Jokowi juga harus konsisten dalam membela kepentingan rakyat melalui kebijakannya,” katanya.

Siti Zuhro menjelaskan, demokrasi di Indonesia adalah demokrasi partisipatoris di mana rakyat terus mengawal tokoh yang dipilihnya untuk menjalankan janji-janji bangsa atau rakyat dan negara.

Menurut dia, rakyat Indonesia memiliki hak untuk mengawal Joko Widodo sebagai presiden. Apalagi jika kebikjakan-kebijakannya pro-raktyat dan membumi.

Di sisi lain, Siti Zuhro juga mengingatkan, agar rakyat mengingatkan Joko Widodo jika mulai lengah dari kebijakannya yang merupakan implementasi dari visi dan misinya.

“Selama Pak Jokowi masih dalam koridor konstitusi maka tidak perlu takut dengan kekuatan lain di parlemen,” katanya.

Soal kemungkinan adanya penambahan partai politik pada koalisi pendukung Joko Widodo dan Jusuf Kalla di parlemen, Siti Zuhro menilai, kalaupun ada perubahan konstelasi politik, maka kemungkinan yang bergabung adalah PPP.

Menurut dia, PPP ada kemungkinan bergabung dengan koalisi pendukung Jokowi-Jusuf Kalla jika terselenggara muktamar dan terpilih ketua umum baru. AN-MB