Denpasar (Metrobali.com)-

Keinginan pemerintah untuk mendirikan SMP Negeri 13 Denpasar sepertinya akan kandas di tengah jalan. Ini karena terganjal oleh masalah teknis yakni penyediaan lahan atau tanah, yang belum bersertifikat atas nama pemerintah Kota Denpasar. Meskipun sejatinya alokasi dana untuk pembangunan sekolah ini sudah dianggarkan melalui dana alokasi khusus (DAK) dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Kota Denpasar.

Hal ini diungkap oleh Ketua Komisi D DPRD Denpasar, yang membidangi pendidikan, Wayan Sugiartha, Minggu (30/9) kemarin. Dia mengatakan bahwa pendirian SMPN 13 Denpasar memang sudah sangat mendesak. Hal ini karena jumlah siswa di sekolah negeri dianggap tidak proporsional dan bahkan sudah overload. Di mana setiap ruang kelas yang idealnya 38-40 siswa kini sudah membludak hingga mencapai 50 siswa. “Jelas hal ini dapat berpengaruh terhadap efektivitas pembelajaran di sekolah,” paparnya.

Menurutnya, semakin sedikit jumlah siswa maka akan semakin efektif sistem pembelajaran. Sebaliknya semakin banyak jumlah siswa, guru juga akan semakin kesulitan dalam mentransfer ilmunya. Karena itu, kendala teknis penyediaan lahan atau tanah untuk pendirian SMPN 13 Denpasar di wilayah Padang Sambian Kelod Denpasar yang kini masih bersertifikat atas nama Pemprov Bali dapat segera dituntaskan. “Kita berharap pemerintah bisa menyelesaikan soal sertifikat ini, sehingga pendirian SMPN 13 Denpasar dapat terwujud sesuai harapan,” ujarnya.

Berdasarkan data dari pemerintah Kota Denpasar, luas wilayah Denpasar 127,78 km2 dengan jumlah pendidikan mencapai 788 ribu jiwa tidak sebanding dengan jumlah sekolah negeri di Kota Denpasar. Apalagi pertumbuhan jumlah penduduk usia produktif yang menempuh jenjang pendidikan dasar (SD) setiap tahun semakin membludak hingga mencapai 2.400-an siswa. Maka itu, perlu adanya langkah antisipasi secara konkret dalam mengatasi persoalan itu. Terlebih lagi, animo masyarakat untuk masuk sekolah negeri terus meningkat. “Jadi pendirian atau penambahan sekolah negeri yang baru menjadi cukup penting dan sangat mendesak ke depannya,” tegasnya. IJA-MB