Nyoman Sutjidra
Buleleng (Metrobali.com)-
Warga masyarakat di Kabupaten Buleleng, hendaknya lebih berhati-hati terhadap penyakit HIV/Aids. Pasalnya penyebaran penyakit HIV/Aids di Kabupaten Buleleng, setiap tahunnya mengalami peningkatan. Data terakhir penderita HIV/Aids tercatat 2.251 orang. 20 orang diantaranya merupakan penderita HIV/AIDS khusus balita.
Lantas langkah apa yang ditempuh Pemerintah Kabupaten Buleleng dalam mengantisipasi penyebaran HIV/Aids ini?
Terkait hal ini, Wakil Bupati Buleleng Nyoman Sutjidra, Minggu (8/3) mengatakan pihaknya telah mengambil langkah-langkah mengantisipasinya dengan cara mengintruksikan adanya tindakan preventif kepada ibu rumah tangga. Selain itupula melakukan sosialisasi penekanan infeksi dengan menyasar siswa-siswi tamat SD. “Penyebaran HIV/Aids dapat dicegah dengan memperkuat komitmen bersama, termasuk sosialisasi antar Sekaha Teruna-teruni. Dalam sosialisasi ini, kami juga memanfaatkan media tradisional berupa bondres” ucapnya.
Lebih lanjut ia mengatakan pihaknya juga secara kontinue melakukan pendekatan kepada masyarakat,”Selain HIV/Aids, kami juga melakukan sosialisasi pencegahan narkoba” terang Nyoman Sutjidra.”Kami berharap, jangan ada lagi masyarakat Buleleng menderita HIV/Aids. Masyarakat agar melakukan kegiatan yang positive, sehingga generasi muda bangsa dapat terhindar dari jeratan sex bebas dan penyalah gunaan narkotika” imbuhnya.
Menurut Nyoman Sutjidra, simpul-simpul penyebaran penyakit yang mematikan ini, dilakukan pengawasan ekstra ketat, terutama keberadaan pedagang minuman, dan cewek café.”Para waitres café yang terjangkit virus HIV/Aids tidak diperkenankan melayani tamu. Kami fungsikan secara maksimal para relawan-relawan, yang peduli HIV/AIDS,” pungkasnya. GS-MB