Nusa Dua (Metrobali.com)-

The Coral Triangle Day Festival yang merupakan suatu wujud keseriusan dalam upaya perlindungan laut dunia terutama dalam pengelolaan pesisir dan ekosistem terumbu karang di kawasan segitiga terumbu karang (Coral Triangle). Kegiatan ini untuk pertama kalinya dilaksanakan di pantai Kedonganan Kecamatan Kuta dan Pantai Samuh Kecamatan Kuta Selatan Sabtu (9/6) lalu, dengan melibatkan Kementrian Kelautan,

Pemerintah Provinsi Bali, Pemerintah Kabupaten Badung dalam hal ini Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan, Word Wildlife Fund For Nature (WWF), sejumlah organisasi mitra seperti Kelompok Pemuda Kedonganan Eka Canthi, Komunitas Turtle Guard’ Nusa Dua Reef Foundation (NDRF) serta komunitas penyelam  yang dirangkaikan dengan sejumlah kegiatan seperti gerakan bersih pantai dan laut (beach and under water clean), kompetisi memasak hidangan dari bahan sea food, pelepasan tukik, parade, penandatanganan prasasti patung terumbu karang buatan, peresmian Stasiun Pengisian Bahan Bakar Minyak Untuk Nelayan (SPBN) dan peninjauan penangkaran penyu di Pulau Pudut Tanjung Benoa.

Dalam sambutannya Menteri Kelautan dan Perikanan, Sharif C. Sutarjdo mengatakan kegiatan The Coral Triangle Day Festival ini sejatinya dapat menjadi momentum penting untuk meningkatkan kepedulian dan kesadaran masyarakat terhadap penyelamatan ekosistem terumbu karang bagi ketahanan pangan dan keberlanjutan perikanan. Pelestarian terumbu karang akan mendukung konsep “Blue Economy” sebagai paradigma baru pembangunan kelautan dan perikanan.

Lebih lanjut dikatakan beberapa prinsip blue economy seperti pemanfaatan sumber daya  alam secara efisien, rendah emisi karbon dan pengelolaan limbah  serta inklusivitas social tampaknya mulai diterapkan di Pantai Kedonganan. Hal ini bisa dilihat dari kondisi laut dan Pantai Kedonganan yang bersih sebagai hasil upaya pengelolaan limbah serta pengelolaan kawasan telah melibatkan seluruh masyarakat Kedonganan.

Sementara itu Bupati Badung dalam sambutannya yang dibacakan oleh Wakil Bupati I Ketut Sudikerta mengungkapkan, Kegiatan The Coral Triangle Day Festival di Pantai Kedonganan dan Pantai samuh ini akan menciptakan masyarakat yang sadar akan bahaya pencemaran laut dan menciptakan masyarakat mandiri dan aktif berperan serta dalam pengendalian pencemaran laut guna menjaga kelestarian lingkungan pesisir dan laut.

Sudikerta juga menyampaikan restorasi terumbu karang berguna untuk penyelamatan lingkungan pesisir dan merupakan upaya rehabilitasi terumbu sejalan dengan Lima Prinsip Dasar Pembangunan Berkelanjutan di Kabupaten Badung yaitu “Pro Environment” atau pelestarian lingkungan dan diharapkan akan menjadi “Ocean Mark”, yang mempunyai tujuan sebagai konservasi kenaekaragaman hayati laut dan seni budaya serta merupakan aktualisasi nilai filosofi Tri Hita Karana sehingga dapat mengangkat citra kawasan pesisir Kedonganan , Nusa dua dan Tanjung Benoa sebagai Destinasi yang Pro Environment.

Pada kesempatan tersebut Menteri Kelautan dan Perikanan, Sharif C. Sutarjdo juga menyerahkan secara simbolis beberapa bantuan kelautan dan perikanan terutama untuk kegiatan pengelolaan kawasan pesisir dan laut yang berkelanjutan kepada Kabupaten Badung  yang meliputi sarana dan prasarana pengolahan dan pemasaran hasil perikanan, Kapal Inka Mina, Kartu Nelayan, Stasiun Pengisian Bahan Bakar Minyak Untuk Nelayan (SPBN). IKA-MB