Penataan dan Pemeliharaan Taman Kerthagosa Dengan Konsep City Tour

Klungkung (Metrobali.com)-

Keinginan Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta untuk melakukan penataan Taman Kerthagosa tidak hanya mimpi semata. Hal ini akan diwujudkan kedepannya, ini terlihat dari kesungguhan Bupati Suwirta melibatkan Tim Pusat Penataan Kota di UNHI yang dipimpin oleh I Gusti Anindia Putra selaku Kepala Pusat Studi Perencanaan Wilayah dan Perkotaan UNHI. Tim UNHI tersebut memaparkan perencanaan Penataan dan Pemeliharaan Taman Kerthagosa dan Monumen Puputan Klungkung di Ruang Rapat Kerja Bupati (11/12) Kamis . Dalam pemaparan penataan Kertagosa, Tim dari UNHI menawarkan konsep perencanaan City Tour yang terdiri dari pasar seni, monument, kerthagosa, Puri Klungkung sampai pada lapangan puputan. Dalam City Tour tersebut, wisata akan diajak mengenal sejarah kerajaan Klungkung, yang juga aka nada relief dalam bangunan taman di kerthagosa. Keseriusan Bupati Suwirta dalam melakukan penataan terlihat dari tokoh yang hadir dan dilibatkan dalam pemaparan tersebut. Diantaranya yaitu Raja Klungkung Ida Dalem Smaraputra, DR. Eng. I Wayan Kastawan, ST, MA akademisi Teknik Arsitektur UNUD, Komang Anik Purniti dari Balai Pelestarian Cagar Budaya Gianyar (Wilayah Bali, NTB dan NTT) dan I B Pangjaya dari Yayasan Pelestarian Budaya Kabupaten Klungkung. dalam pemaparan tersebut Bupati Suwirta juga didampingi oleh Kadisbudpar Klungkung I Wayan Sujana, Kepala Bappeda Klungkung I Gusti Ngurah Bagus Putra serta unsure terkait lainnya.

Dalam konsep City Tour ini, pada taman Kerthagosa ditawarkan juga konsep terbuka dengan membuka view taman Kerthagosa dengan memberikan kesan Kerthagosa yang berbudaya. Dalam penataan ini, elemen Kerthagosa tidak banyak akan dirubah karena Kerthagosa merupakan warisan cagar budaya. Setiap elemen yang dirubah akan diberi rekam jejak untuk tetap memberikan informasi sejarah Kerthagosa tersebut. Selain pada areal Kerthagosa, di areal lapangan Puputan akan dibangun zona ruang bermain anak, zona kuliner, zona linier jalur sepeda, zona parkir, zona perdagangan Heritage dan zona jogging track.

Dalam pemaparan kemarin beberapa tokoh memberikan masukan terhadap pembangunan penataan Taman Kerthagosa ini. seperti dari I B Pangjaya menyampaikan agar pembangunan penataan Kerthagosa ini mengacu pada Budaya tempo dulu serta selain memikirkan kebutuhan akan pembangunan kerthagosa kedepannya dapat terhindar dari kerusakan polusi dari udara. Sedangkan dari Ahli Teknik Arsitektur UNUD DR. Eng. I Wayan Kastawan, ST, MA mengusulkan agar penataan Taman Kerthagosa dapat memberikan kesan jelas dan kuat, seperti penataan softcase dan hardcase. Kastawan juga mengatakan Klungkung seharusnya melihat sejarah masa lalu, penataan taman Kerthagosa ini harus kembali ke jatidiri dan menunjukkan identitas dari orang Klungkung sebenarnya. “Dalam sebuah pembangunan, bagaimana kita melestarikan budaya, bukan bagaimana kita mengganti warisan itu menjadi yang baru” kata Kastawan.

Sedangkan Ida Dalem Smaraputra mengatakan agar dalam pembangunan penataan taman kerthagosa ini agar membentuk tim pelestarian dengan tugas memferifikasi, analisis dan memberikan rekomendasi kepada Bupati tentang apa yang seharusnya dilakukan dalam penataan taman Kerthagosa ini. Dalam tanggapannya, Bupati Klungkung menyampaikan sangat setuju dan membutuhkan masukan-masukan dari para pakar arsitektur dan tokoh budaya untuk penataan kembali dan dengan tidak merusak cagar budaya dari Taman Kerthagosa. Bupati Suwirta berharap dari Tim UNHI agar dapat melanjutkan apa yang menjadi keinginan dan mimpi untuk melakukan penataan Kerthagosa ini. Dari penataan ini saya ingin menjadikan Kabupaten Klungkung ini indah dan asri dengan tujuan bagaimana membuat orang-orang datang ke Klungkung dan membuat orang Klungkung betah di Klungkung.   SUS-MB