Denpasar (Metrobali.com)-

Ketua Komisi D DPRD Kota Denpasar Wayan Sugiarta mengusulkan penambahan ruang kelas baru bagi sekolah-sekolah di kota itu dengan cara membangun gedung bertingkat sebagai jawaban keterbatasan lahan.

“Ini untuk mengantisipasi terbatasnya lahan di Denpasar yang tidak memungkinkan membuat sekolah baru. Gedung bertingkat masih dimungkinkan dibangun pihak sekolah,” katanya di Denpasar, Senin (11/11).

Menurut dia, alternatif tersebut cukup realistis karena anggaran yang diperlukan tidak terlalu besar untuk mengatasi membludaknya siswa di Denpasar, khususnya pada berbagai SD negeri.

“Kalau standar nasional, satu ruangan itu maksimal 32 siswa, namun kalau sekarang satu ruangan bisa sampai 55 siswa,” ujarnya sembari mencontohkan pembangunan gedung bertingkat sudah dilakukan di SD 3 Sesetan Denpasar.

Sugiarta mengingatkan Pemerintah Kota Denpasar agar sektor pendidikan tetap menjadi prioritas pembangunan pada tahun anggaran 2014, diantaranya fokus pada penyediaan sarana prasarana.

“Alokasi pembangunan gedung bertingkat ini bisa diambilkan dari anggaran induk 2014. Jadi sekarang fokusnya lebih baik ke gedung bertingkat atau dinaikkan, daripada tidak ada lahan,” ucapnya.

Dalam Rencana Jangka Panjang Menengah (RPJMD) Denpasar tahun 2010-2015 seharusnya ada pembangunan dua unit SD, 230 ruang kelas SD dan 58 ruang kelas SMP. Begitu juga pembangunan dua unit SMA dan 50 ruang kelas. Hanya saja program-program tersebut belum terealisasi.

Akibat belum terealisasi, jumlah siswa di sekolah khususnya negeri sampai berlebihan. Jumlah ideal setiap ruangan kelas tidak lebih dari 30 hingga 40 siswa. Namun yang terjadi saat ini jumlah satu ruangan bisa mencapai 50 siswa lebih.

Setiap tahunnya lulusan siswa SMP ke SMA sekitar 11 ribuan siswa. Sedangkan rata-rata siswa yang diterima pada SMA berstatus negeri hanya 3.000-5.000an siswa. AN-MB