Denpasar, (Metrobali.com)-
Gubernur Bali Wayan Koster Jumat (27/3) sore ini mengadakan rapat dengan satgas dan rektor Universitas Udayana untuk mengupayakan ada rumah sakit khusus untuk menangani PDP dan pasien positif covid-19.

Pada saat itu telah disepakati, Pemprov Bali dan Unud menunjuk RS PTN Unud sebagai RS khusus untuk melaksanakan perawatan, penanganan PDP dan pasien positif covid-19.

“Untuk selanjutnya  sedang dilaksanakan persiapan-persiapan dan diharapkan dalam satu minggu ke depan sudah siap, dan akan diinformasikan kemudian,” kata Ketua Satgas Covid-19 Dewa Indra dalam keterangan persnya kepada sejumlah media online.
Dalam rapat tersebut disepakati bahwa terus memperketat karantina bagi pekerjan yang pulang dari luar negeri terutama yang baru pulang dari 10 negara terjangkit yang telah diumumkan pemerintah. Atau dari negara-negara lain, tetapi dalam riwayat perjalanannya 14 hari terakhir pernah singgah di negara terjangkit, juga harus menjalani karantina.
“Untuk itu orang tua, kerabat dan masyarakat menerima dengan baik kebijakan ini karena ini tanggung jawab kita bersama,” katanya.
Selain itu disepakati juga terus mengupayakan penggunaan PCR dan juga rapid test untuk mempercepat pengujian atau tes baik kepada PDP maupun ODP, sehingga lebih cepat melakukan penanganan selanjutnya dan kepastian status orang tersebut.Satgas tetap menghimbau kepada seluruh masyarakat Bali, untuk tetap waspada bahkan meningkatkan kewaspadaannya karena penyebaran covid-19 ini masih menunjukkan tren peningkatan secara nasional. Covid-19 bukan sesuatu yang bisa ditanggapi dengan remeh, tapi harus dengan kewaspadaan yang tinggi.

Masyarakat juga kami minta untuk terus mengikuti ajakan dan himbauan pemerintah untuk menjaga jarak satu dengan lainnya, untuk mengurangi interaksi fisik, untuk mengurangi aktivitas-aktivitas diluar rumah.

Masyarakat diminta untuk meniadakan segala bentuk kegiatan hiburan dan keramaian yang melibatkan orang banyak. Saat ini sudah waktunya bagi kita untuk tidak lagi mentoleransi keramaian dengan orang banyak karena pemerintah akan semakin tegas untuk melakukan pengawasan unutuk hal ini.

Ditegaskan kembali, Covid-19 ini mennyebar dari satu individu ke individu lain melalui kontak dekat. Maka jika semua orang Bali bisa menghindari kontak dekat, semua bisa menjaga jarak maka astungkara covid-19 ini tidak akan meluas.
Semoga semua lapisan masyarakat bisa memahami kebijakan ini sehingga tidak ada lagi yang mengemukakan argumen dan pandangan lain diluar arahan, kebijakan dan himbauan pemerintah.
“Kami tetap meminta untuk tidak membuat dan menyebarkan informasi-informasi yang tidak benar, menyesatkan dan menambah kepanikan masyarakat,” kata Koster.
Hari ini beredar lagi beberapa info yang tidak benar yang menambah kepanikan masyarakat. “Saya minta selaku ketua Satgas, semua individu masyarakat Bali harus bertanggung jawab terhadap dirinya dan masyarakatnya,” katanya.
Sudah waktunya aparat hukum mengambil tindakan tegas bagi mnereka yang membuat dan menyebarkan informasi, berita, gambar dan video yang tidak benar yang menambah kepanikan. Untuk itu kami mengajak semua untuk mentaati aturan yang ada.
Editor : Hana Sutiawati