Denpasar (Metrobali.com)-

Pemerintah Provinsi Bali saat ini tengah merancang pembentukan “Bali Trade Center” atau pusat informasi perdagangan yang mulai dibangun pada 2014.

“‘Bali Trade Center’ akan menjadi pusat informasi harga pangan strategis yang membantu para petani dalam menentukan harga,” kata Asisten II Bidang Ekonomi, Pembangunan dan Kesejahteraan Masyarakat Pemprov Bali, Ketut Wija, di Denpasar, Selasa (17/9).

Menurut dia, anggaran untuk pembangunan gedung BTC itu senilai Rp5 miliar yang telah dianggarakan oleh pemerintah pusat.

Dia menjelaskan bahwa gedung BTC tersebut berlokasi di Pegok, Sesetan, Denpasar Selatan, seluas 25 are.

Nantinya, gedung tersebut akan disinkronkan dengan sejumlah informasi terkait pertanian dan harga komoditas, salah satunya sistem informasi harga komoditas strategis atau “Sigadis”.

“Kami harapkan dengan adanya BTC itu akan membantu petani untuk mengetahui harga pangan sehingga mereka tak lagi dibohongi oleh oknum tengkulak. Petani bisa mengakses hanya dengan pesan singkat untuk mengetahui harga komoditas di pasar,” ucapnya.

Saat ini seluruh data, kata dia, sudah terangkum di Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Bali, namun sistem untuk informasi kepada para petani di pelosok yang tengah dirancang.

Disamping sebagai pusat harga, rencananya BTC tersebut juga akan menjadi pusat harga pangan dan pembinaan untuk usaha kecil menengah dan pameran festival kerajinan.

Didirikan BTC itu juga diharapkan menjadi ajang promosi bagi para petani, mengingat selama ini pemasaran menjadi salah satu kendala yang kerap dihadapi para petani.

“Kami harap ini menjadi langkah untuk bertahan menjelang perdagangan bebas ASEAN tahun 2015,” katanya.

Sebelumnya Pemerintah Provinsi Bali telah membentuk pengembangan subterminal agribisnis (STA) untuk menjembatani pemasaran produk pertanian para petani kepada produsen.

Saat ini tercatat sudah ada sekitar 13 STA yang tersebar di sembilan kabupaten/kota di Pulau Dewata.

Pada STA tersebut, para petani yang tergabung dalam kelompok tani dibina untuk menghasilkan hasil produksi yang berkualitas dan memastikan adanya pemasaran produk pertanian. AN-MB