Denpasar (Metrobali.com)-
Pemerintah Provinsi Bali berupaya mengoptimalkan pembekalan mental bagi para calon transmigran sebelum berangkat ke daerah tujuan.

“Pembekalan itu bertujuan untuk lebih mempersiapkan mental para transmigran yang akan menghadapi situasi dan kondisi di daerah tujuan transmigrasi yang baru,” kata Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Bali Gusti Agung Sudarsana di Denpasar, Selasa.

Menurut dia, situasi dan kondisi di daerah tujuan transmigrasi itu sangat berbeda dibandingkan di Bali sehingga perlu mematangkan mental para transmigran agar tidak menimbulkan permasalahan ketika sampai di daerah tujuan.

Namun yang menjadi permasalahan saat ini para transmigran itu sebagian besar berumur di atas 40 tahun yang mentalnya sulit diarahkan dalam waktu singkat.

“Jangankan orang yang sudah berumur, calon transmigran yang masih muda pun sulit mengubah pola pikirnya yang sudah telanjur tertutup,” katanya.

Namun dirinya tidak akan putus asa dan terus mengupayakan berbagai langkah untuk bisa memberikan pemahaman sehingga para transmigran itu bisa menghadapi lingkungan yang baru tanpa menimbulkan permasalahan di daerah tujuan.

Selain itu, para transmigran juga diharapkan memiliki rasa saling peduli terhadap sesama dan saling membantu, baik dari segi sosial maupun kemanusiaan.

Sementara itu, terkait dengan perselisihan yang pernah terjadi di beberapa daerah tujuan, transmigrasi diharapkan bisa saling mengintropeksi diri sendiri, jangan sampai saling mencari kesalahan, dan balas dendam.

“Balas dendam tidak akan menyelesaikan masalah. Lebih baik fokus pada tujuan untuk kesejahteraan keluarga masing-masing,” kata Sudarsana.

Selain pembekalan dari segi mental, Pemrov Bali juga memberikan buku panduan mengenai tata cara beribadah dan pelestarian adat dan budaya disesuaikan dengan kondisi dan situasi di daerah tujuan transmigrasi. INT-MB