DENPASAR,(Metrobali.com) – Gubernur Bali Made Mangku Pastika berencana menggunakan hewan ternak babi sebagai salah satu unsur yang dimasukkan dalam program sistem pertanian terintergrasi (Simantri) di Provinsi Bali.

“Nama tepat program ini sedang kami cari, intinya diarahkan untuk pengembangan ekonomi pedesaan khusus perempuan. Mekanismenya mirip Simantri, ada sektor peternakan, pertanian dan industri kecil yang dipadukan,” kata Gubernur Pastika usai menyampaikan sambutannya tentang Ranperda APBD Bali 2012, di Denpasar, Selasa (4/10/2011).

Menurut Pastika, ide awal ini muncul saat meninjau kawasan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung beberapa waktu lalu. “Masyarakat di Nusa Penida, sudah banyak yang berusaha kecil-kecilan mengolah kelapa menjadi minyak goreng, karena memang di sana banyak tumbuh pohon kelapa. Pikiran saya, sisa pengolahan pembuatan minyak goreng kelapa sangat bagus digunakan sebagai campuran pakan babi,” ujar Gubernur.

Kotoran babi yang selama ini jadi limbah, lanjut dia, itu kemudian dapat diatur seperti halnya kotoran sapi diolah menjadi sumber energi biogas. Sisa pengolahan biogasnya bisa dimanfaatkan menjadi kompos untuk menyuburkan kawasan Nusa Penida.

Sedangkan tempurung kelapanya jika dikupas dengan baik, bisa dibuat untuk produk kerajinan. Isinya dapat diolah menjadi minyak goreng dan minyak kelapa murni (virgin coconut oil). Dengan demikian, kata dia, dapat memberi nilai tambah dari kelapa dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Sekarang rencana ini sudah dikaji oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa, Dinas Peternakan dan Dinas Pertanian dan ternyata itu dinilai prospektif. “Sedang dikaji pula berapa jumlah babinya, biaya pembuatan kandang dan alat pengolahan biogas (digester) serta pemasarannya. Kami akan coba dulu untuk satu semester,” ucapnya.

BPMPD, kata Pastika, sejauh ini sudah menemukan empat lokasi di Nusa Penida yang cocok untuk dikembangkan usaha tersebut. “Kawasan Gerokgak di Kabupaten Buleleng dan Kabupaten Karangasem juga bisa diterapkan rencana ini karena di kedua daerah tersebut banyak pohon kelapa,” ujarnya.