Semarang (Metrobali.com)-

Pemerintah Provinsi Bali mendorong pihak swasta menambah transportasi publik untuk memberikan fasilitas yang memadai bagi masyarakat tidak mampu di daerah itu.

“Dengan penambahan transportasi publik di seluruh kabupaten/kota di Bali akan sangat membantu masyarakat yang tidak memiliki kendaraan pribadi,” kata Kepala Biro Humas Setda Provinsi Bali I Ketut Teneng di sela-sela kunjungan kerja di Semarang, Jawa Tengah, Jumat (20/9).

Menurut dia, Pemprov Bali saat ini sudah memberikan fasilitas publik yaitu Trans Sarbagita yang wilayah operasinya masih terbatas di Kota Denpasar dan Kabupaten Badung.

Nantinya akan dilakukan penambahan untuk bisa menjangkau hingga ke seluruh kabupaten/kota di Pulau Dewata.

Sementara itu, menyinggung masalah kebijakan mobil murah yang direncanakan pemerintah pusat saat ini, pihaknya sepaham dan mendukung kebijakan tersebut.

“Jika itu kebijakan pemerintah, kami mendukung-mendukung saja,” ujarnya.

Menurut dia, jika ada kebijakan mobil murah dan banyak masyarakat yang mampu membelinya berarti perekonomian masyarakat terus meninggkat.

Sementara itu, Gubernur Bali Made Mangku Pastika menyatakan mendukung kebijakan pemerintah terkait mobil murah dan ramah lingkungan (LCGC) dengan alasan supaya lebih banyak rakyat yang bisa memiliki mobil.

“Iya menurut saya bagus saja bagi orang yang tidak bisa beli mobil ‘kan ada yang murah,” ujarnya.

Tetapi, menurut dia, jika kategori mobil murah yang ditawarkan masih kisaran di bawah Rp100 juta, itu termasuk mahal juga. “Kalau ada Rp20 juta gitu baru murah. Saya setuju saja biar rakyat bisa menikmati mobil,” ujarnya.

Terkait dengan kekhawatiran kebijakan itu akan memperparah kemacetan lalu lintas, Pastika mengatakan bisa disikapi dengan membuat jalan baru.

Ia juga mengemukakan kemacetan di Bali tak terlepas dari tingginya migrasi ke Pulau Dewata karena banyaknya kesempatan kerja. Setiap tahun pertambahan migran ke Bali mencapai 150 ribu orang. AN-MB