Denpasar (Metrobali.com)-

Pemerintah Provinsi Bali mengajak pimpinan partai politik di Pulau Dewata terus memantapkan filosofi “menyama braya” atau persaudaraan dalam menyambut Pemilu 2014.

“Filosofi menyama braya yang merupakan kearifan lokal Bali harus terus dimantapkan melalui berbagai langkah konstruktif dan antisipatif untuk menihilkan terjadinya gesekan dan benturan dalam perhelatan politik ke depan,” kata Gubernur Bali Made Mangku Pastika dalam sambutannya yang dibacakan oleh Staf Ahli Bidang Hukum dan Politik Provinsi Bali Ida Bagus Kumara Adi di Denpasar, Jumat (23/8).

Menurut dia, masyarakat Bali dan tokoh-tokoh parpol seharusnya tidak boleh terlena pada pencapaian keamanan yang telah diraih selama ini. Benturan dan gesekan masih menjadi tantangan dalam berbagai aktivitas politik untuk menjaga Bali yang aman, maju, damai dan sejahtera.

“Parpol di Bali umumnya kami lihat sudah melakukan berbagai langkah positif dan betul-betul memikirkan Bali. Jika pun ada sedikit gesekan yang terjadi itu wajar saja, tetapi itu dari oknum yang memakai baju parpol,” ucapnya pada acara yang bertajuk “Dialog Politik, Peningkatan Kapasitas Parpol dan Partisipasi Masyarakat dalam Menyongsong Pemilu 2014” itu.

Oleh karena itu, saran dia, perlu dilakukan dialog tokoh-tokoh parpol yang lebih intensif dan secara berkala sehingga ketika ada persoalan yang ada di Bali dapat diselesaikan dengan cara-cara kebersamaan dalam filosofi “menyama braya”.

“Parpol di Bali kami harapkan dapat berorientasi memikirkan kesejahteraan masyarakat dan jangan hanya terkotak-kotak memikirkan kepentingan politik sesaat dengan orientasi kekuasaan,” ucapnya pada acara yang digelar oleh Kesbangpol Provinsi Bali itu.

Pihaknya juga mengajak pimpinan parpol, para pemangku kepentingan dan masyarakat untuk ikut berperan serta pada pelaksanaan Pemilu 2014 secara demokratis, dalam artian pemilu yang berproses berdasarkan kaidah-kaidah demokrasi yang sehat, sekaligus dapat membawa manfaat nyata bagi kesejahteraan masyarakat Bali khususnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Politik Dalam Negeri Kesbangpol Provinsi Bali Dewa Putu Mantera mengatakan tujuan diadakan kegiatan tersebut dalam upaya penguatan parpol sebagai pilar demokrasi bangsa, di samping sebagai rekan pemerintah guna mewujudkan sistem politik yang demokratis.

“Sekaligus untuk meningkatkan pemahaman mengenai hak dan kewajiban warga negara dalam pelaksanaan Pemilu 2014 dan mewujudkan tata kelola laporan pertanggungjawaban bantuan keuangan parpol yang transparan dan akutabel sesuai dengan peraturan perundang-undangan,” katanya.

Pada dialog ini juga menghadirkan pembicara Dr Akbar Ali, Kasubdit Fasilitasi Kelembagaan Parpol pada Direktorat Politik Dalam Negeri, Dirjen Kesbangpol Kementerian Dalam Negeri. AN-MB