Keterangan Foto: Sekda Kota Denpasar AAN Rai Iswara foto bersama dengan Rektor Universitas Udayana Prof. Dr.dr AA Raka Sudewi, Sp.S (K) dan undangan lainnya dalam acara Evaluasi Lapangan Usul Pembukaan Program Studi Pendidikan Kedokteran Spesialis  Bedah Saraf Fakultas Kedokteran Universitas Udayana di Ruang Sidang Prof.dr. I Goesti Ngoerah Gde Ngoerah Fakultas Kedokteran Universitas Udayana Jumat (21/9)/MB

Denpasar, (Metrobali.com) –

Pemerintah Kota Denpasar memberikan dukungan penuh atas usul Pembukaan Program Studi Pendidikan Kedokteran Spesialis  Bedah Saraf Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Hal ini menjadi penting  lantaran hingga saat ini  Dokter Bedah  Saraf secara umum masih minim di Indonesia, khususnya Kota Denpasar.

‘’Oleh karena itu saya atas nama Pemerintah Kota Denpasar memberikan dukungan secara penuh agar usul Pembukaan Program Studi Pendidikan Kedokteran Spesialis  Bedah Saraf Fakultas Kedokteran Universitas bisa terlaksana,’’ ujar Sekda Kota Denpasar AAN Rai Iswara usai menghadiri Evaluasi Lapangan Usul Pembukaan Program Studi Pendidikan Kedokteran Spesialis  Bedah Saraf Fakultas Kedokteran Universitas Udayana di Ruang Sidang Prof.dr. I Goesti Ngoerah Gde Ngoerah Fakultas Kedokteran Universitas Udayana Jumat (21/9)

Menurut Rai Iswara, Dokter Bedah saraf itu sangatlah penting mengingat banyak penyakit saraf yang terjadi dewasa ini. Selain saraf itu saraf merupakan organ penting yang harus mendapat perawatan, karena dapat mempengarui organ penting lainnya.

Selain itu jumlah peminat jurusan bedah saraf juga masih sedikit. Di Indonesia Universitas yang memiliki Program studi bedah saraf hanya ada di Universitas Indonesia, Universitas Airlangga, Universitas Pajajaran dan Universitas Hasanudin. Untuk itu Pemerintah Kota Denpasar mendukung agar Universitas Udayana bisa memiliki Program Studi Pendidikan Kedokteran Spesialis  Bedah Saraf.

Sementara itu Rektor Universitas Udayana Prof. Dr.dr AA Raka Sudewi, Sp.S (K) mengucapkan terima kasih  kepada Pemerintah Kota Denpasar karena telah mendukung usul  Pembukaan Program Studi Pendidikan Kedokteran Spesialis  Bedah Saraf di Universitas Udayana. Menurutnya dukungan pihak Pemerintah Kota Denpasar tentunya sangat berarti untuk bisa suksesnya usulan Program Studi Bedah Saraf ini. ‘’Maka dari itu kami sangat mengucapkan terima kasih yang sebesar besarnya kepada Pemkot Denpasar maupun semua pihak yang ikut mensukseskan kegiatan ini,’’ ujarnya.

Lebih lanjut ia mengatakan, saat ini Program Pendidikan Dokter Spesialis yang ada di Fakultas Kedokteran sudah berjumlah 19 Program Studi. Jika usulan program Studi Spesialis Bedah Saraf diterima maka merupakan Program studi yang ke 20. Melengkapi program pendidik berjumlah 112 Program Studi. ‘’Dibukanya Program Studi Bedah Saraf maka Universitas Udayana memiliki 113 Program Studi,’’ ungkapnya.

Dimana dari semua itu sebanyak 40% sudah terakreditasi A, sebagian besar Akreditasi B. Ia juga tidak menutup kemungkinan program studi baru ada yang terakreditasi C. Untuk Universitas Udayana tahun 2016 telah terakreditasi A. ‘’Mudah-mudah kondisi demikian bisa memberikan gambaran secara garis besar,’’ paparnya. Khusus untuk Program Studi Pendidikan Kedokteran Spesialis  Bedah Saraf pihaknya telah mempersiapkan sejak tahun lalu.

Editor: Hana Sutiawati