Foto: Anggota Komisi IV DPRD Kota Denpasar Emiliana Sri Wahjuni bersama Anggota Dewan lainnya saat meninjau SDN 6 dan SDN 2 Ubung, Kota Denpasar.

Denpasar (Metrobali.com)-

Dua SD (Sekolah Dasar) di Kota Denpasar yakni SDN 2 Ubung dan SDN 6 Ubung menjadi sorotan DPRD Kota Denpasar. Sebab dua sekolah yang mengalami kerusakan ini hingga kini belum mendapatkan penanganan berupa perbaikan dari Pemerintah Kota Denpasar.

“Kami dorong Pemkot Denpasar memberikan perhatian serius bagi perbaikan dua SDN ini. Kasihan ratusan siswa jadi korban, tidak bisa belajar dengan nyaman dan tenang,” kata Anggota komisi Komisi IV DPRD Kota Denpasar Emiliana Sri Wahjuni

Hal ini disampaikan Emiliana Sri Wahjuni di sela-sela Rapat Kerja Komisi III dan Komisi IV DPRD Kota Denpasar dengan Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kota Denpasar dan Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali-Penida, di Ruang Rapat Kantor DPRD Kota Denpasar, Kamis (6/2/2020). Rapat membahas rencana perbaikan dua sekolah yang berada di kawasan Ubung, yakni SDN 6 Ubung dan SDN 2 Ubung.

Rapat tersebut dipimpin langsung Ketua Komisi III, Eko Supriadi dan Komisi IV I Wayan Duaja bersama anggota komisi III dan IV yang dihadiri oleh Ketua Disdikpora Kota Denpasar, I Wayan Gunawan, Kasi Pelaksanaan BWS, I Wayan Suteja, Sekretaris Camat Denpasar Utara, PUPR, dan Kepala Sekolah SDN 6 Ubung dan SDN 2 Ubung. Dewan memutuskan langsung turun ke lokasi seusai rapat untuk melihat kondisi riil dua sekolah ini.

Sesuai pantauan Anggota Dewan di lokasi,SDN 6 Ubung, di Jalan Kertanegara, Desa Ubung Kaja, Denpasar Utara terancam ambrol. Sebab, longsor yang menimpa sempadan sungai di sebelah barat sekolah sejak tahun 2016 semakin parah.

Setiap kali hujan melanda kawasan tersebut, tanah semakin tergerus, bahkan septic tank dan bak kamar mandi sudah jebol dari ketinggian 17 meter karena tergerus tanah yang terus mengikis.

Atas kondisi ini, Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali-Penida akan melakukan perbaikan terhadap senderan sungai yang mengalami longsor pada bulan Maret 2020 mendatang.

Namun, untuk mengantisipasi bencana dan posisi sekolah, DPRD Kota Denpasar mengusulkan sekolah tersebut dilakukan relokasi ke tempat yang lebih strategis.

“Kami minta segera diperhatikan. Sementara ini buatkan kelas pengganti. Apalagi saat ini musim hujan, dan siswa juga mau ujian,” kata Emiliana Sri Wahjuni yang juga Sekretaris Fraksi NasDem-PSI DPRD Kota Denpasar ini.

Sementara itu untuk di SDN 2 Ubung, Emiliana Sri Wahjuni yang merupakan Anggota DPRD Denpasar Dapil Denpasar Selatan dari PSI (Partai Solidaritas Indonesia) ini mengaku prihatin dengan kondisi toilet di sekolah yang beralamat di Jl. Irawan No.16, Ubung Kaja, Kecamatan Denpasar Utara ini.

Beberapa bangunan toilet mengalami kerusakan pada bagian langit-langitnya. Toilet yang berjumlah delapan ruangan ini juga dirasakan tidak cukup dibandingkan dengan jumlah siswa yang mencapai 557 siswa.

“Toiletnya tidak manusiawi, langit-langit rusak. Pihak sekolah sudah pernah ajukan proposal ke Pemkot. Janjinya 2020 ini akan diprioritaskan.
Kami monitor apakah dimasukkan jadi prioritas,” ungkap Emiliana Sri Wahjuni.

Selain itu para orangtua yang menyekolahkan anak-anaknya di SDN 2 Ubung ini juga berharap agar ada penambahan ruang kelas sebenarnya sudah sejak lama. Bahkan  pihak sekolah sempat memfasilitasi pengurus paguyuban bersama komite untuk menghadap ke Walikota Denpasar IB Rai Darmawijaya Mantra menanyakan rencana realisasi bantuan RKB di sekolah ini.

“Di SDN 2 Ubung ini juga kekurangan guru. Kami harapkan ada penambahan guru agar proses belajar mengajar jadi lebih optimal,” imbuh Emiliana Sri Wahjuni yang dikenal sangat peduli pada isu-isu pendidikan serta pemberdayaan dan perlindungan perempuan dan anak.

Sementara itu Ketua Komisi III DPRD Kota Denpasar, Eko Supriadi juga mengingatkan untuk dilakukan perehaban secara prioritas khususnya di SDN 6 Ubung dan SDN 2 Ubung yang sudah lama tidak mendapatkan perehaban ditambah beberapa bagian bangunannya yang sudah mulai rusak.

Kondisi tersebut membuat terancamnya siswa dan guru yang saat ini sudah dipindahkan ke ruangan sebelah timur. “Disdikpora untuk tahun ini tolong diprioritaskan perbaikan fisik sekolah. Dalam hal ini yang paling urgent dilakukan perbaikan yakni SDN 2 Ubung dan SDN 6 Ubung yang harus segera diprioritaskan,” perintahnya.

Ketua Komisi IV, dari Fraksi Golkar, I Wayan Duaja menambahkan, khusus SDN 6 Ubung senderan yang jebol harus segera dilakukan perbaikan oleh BWS. Sebab, dari tahun 2014 senderan tersebut belum diperbaiki hingga saat ini. Bahkan sampai 2017 longsor tersebut merembet ke bawah kamar mandi dan gedung selatan sekolah.

“Khususnya SDN 6 Ubung, harus segera BWS ditindaklanjuti. Kalau tidak ini akan terus tergerus ditambah musim penghujan saat ini. Tolong itu ditindaklanjuti,” ucapnya.

Sementara itu  Kepala Sekolah SDN 6 Ubung Ni Luh Putu Sri Gunawati mengatakan jika dilakukan perbaikan senderan pihaknya harus memindahkan siswanya sementara ke sekolah lain. Pihaknya berencana untuk meminjam SDN 4 Ubung selama masa perbaikan agar proses belajar tidak terganggu dengan suara alat berat. (dan)