Bakti Pengayar Pura Gunung Raung 2

 

Denpasar (Metrobali.com) –

Sebagai salah satu wujud bhakti kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa, Pemerintah Kota Denpasar Ngaturang Bakti Penganyar dalam karya Pujawali di Kahyangan Jagat Pura Agung Gunung Raung, Desa Pekraman Taro Kaja, Kecamatan Tegallalang, Kabupaten Gianyar, Jumat (30/10). Kegiatan ini di hadiri dan di pimpin Kabag Kesra Kota Denpasar IGN Bagus Mataram mewakili Penjabat Walikota Denpasar sekaligus ngaturang Punia.

Manggala Desa Pakraman Taro Kaja I Made Wisersa yang di temui di sela-sela kegiatan mengatakan, keberadaan Pura Agung Gunung Raung di Desa Taro berhubungan dengan perjalanan Dang Hyang Markandya, seorang Rsi dari Pasraman Gunung Raung Jawa Timur ke Bali. Sebagai seorang  berstatus orang suci tentunya beliau terpanggil untuk melakukan penyebaran pendidikan kerohanian yang dalam Sarasamuscaya 40 disebut ”panadahan upadesa”. Dang Hyang Markandya adalah orang suci yang sudah apta atau dapat kepercayaan umat. Dang Hyang Markandya pun menjadi sosok orang suci yang senantiasa dijadikan tumpuan untuk memohon penyucian diri oleh umat. Dalam perjalanan sucinya, sebagai cikal bakalnya beliau mendirikan Pura Basukian sebagai pura yang paling awal didirikan di Pura Besakih. Setelah itu barulah Dang Hyang Markandya berpesraman  di Taro yang kemudian menjadi cikal bakal berdirinya Pura Gunung Raung di Desa Taro tersebut.

Sementara Prawartaka Karya I Gede Riwa mengatakan, rangkaian pujawali di Kahyangan Jagat Pura Agung Gunung Raung ini dilaksanakan setiap enam bulan sekali bertepatan dengan Buda Kliwon Ugu ini. Dimana karya ini telah dimulai pada Redite Pahing Ugu dengan Minggu 25 Oktober 2015 dengan Nuwur Ida Bhatara sawewengkon Desa Pakraman Taro Kaja.  Kemudian sebelum puncak karya pada Buda Kliwon Ugu, Rabu 28 Oktober 2015 yang lalu dilaksanakan melasti di Pura Sang Hyang Rahu pada Anggara Wage Ugu, Selasa (2/9/2014).  “Ida Bhatara katuran mesineb pada Saniscara Pon Ugu, Sabtu 31 Oktober 2015”, jelas Wisersa. RED-MB