Denpasar (Metrobali.com)-

Pemerintah Kota Denpasar mengkaji rencana pembangunan dermaga di kawasan Pantai Sanur sebagai upaya memberikan kenyamanan bagi penumpang yang akan menuju ke beberapa pulau di Nusa Penida, Klungkung.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Denpasar Gde Astika, di Denpasar, Kamis (19/9), mengatakan pentingnya pembangunan dermaga di kawasan itu karena setiap harinya masyarakat yang memanfaatkan jasa penyeberangan cukup tinggi mencapai 3.000 penumpang.

“Kami menggelar semiloka ini juga bertujuan untuk membahas rencana pembangunan dermaga Sanur dan untuk melakukan kajian bersama para tokoh masyarakat Sanur serta instansi terkait guna membahas dan memfasilitasi kebutuhan masyarakat akan jasa pelayaran dan transportasi perkotaan yang berbasis kearifan lokal,” katanya.

Di Sanur, ujar dia, sedikitnya 16 unit kapal dioperasikan untuk melayani penumpang menuju beberapa pulau di kawasan Nusa Penida. Karakteristik penumpang yang menyebrang lewat Sanur, ada yang melakukan perjalanan wisata, spiritual, berdagang maupun pulang ke kampung halaman.

Di sisi lain, ia juga menyoroti terjadi penumpukan dan kepadatan lalu lintas pada jalur transportasi darat di Denpasar yang berimbas ketidaknyamanan masyarakat.

“Namun, kami juga telah bekerja sama dengan Universitas Udayana untuk melakukan kajian transportasi dan memetakan perkembangan transportrasi darat di Kota Denpasar, pada jam-jam sekolah, kawasan pasar tradisional di Abian Timbul, Pasar Satria, serta di Pasar Kreneng,” katanya.

Oleh karena itu, sangat penting digalakkan penggunanaan angkutan transportasi massal di tengah tingginya perkembangan jumlah kendaraan pribadi masyarakat Denpasar.

Sementara itu, Asisten II Sekda Kota Denpasar Wayan Gunawan mengatakan permasalahan transportasi tidak hanya menjadi tanggung jawab dari satu instansi melainkan tanggung jawab bersama.

“Melalui pelaksanaan semiloka ini, Pemerintah Kota Denpasar mengharapkan adanya masukan, kritik, saran dari para pemangku kepentingan di bidang transportasi untuk mewujudkan pelayanan jasa transportasi yang maksimal kepada masyarakat. Namun, tetap harus ada sinergi antara perkembangan teknologi dengan budaya masyarakat Bali pada umumnya,” katanya. AN-MB