LPG

Denpasar (Metrobali.com)-

Pemeritah Kota Denpasar bersama PT Pertamina Bali menggelar operasi pasar elpiji tiga kilogram dalam upaya menjaga stabilitas harga barang kebutuhan sehari-hari masyarakat itu.

“Kami telah menerima keluhan dari masyarakat bahwa gas elpiji ukuran tiga kilogram harganya di pedagang naik dan mulai langka, karena itu kami menggelar operasi pasar bersama Pertamina,” kata Wakil Wali Kota Denpasar IGN Jaya Negara di sela operasi pasar di Pasar Agung Peninjoan, Desa Penatih, Kota Denpasar, Rabu (13/5) .

Ia mengatakan dalam beberapa pekan terakhir, banyak keluhan masyarakat terkait dengan langkanya elpiji tiga kilogram. Harga elpiji itu juga meningkat tajam.

“Kita melakukan operasi pasar karena sudah banyak keluhan warga. Maka dari itu, kita ingin memastikan jika harga terkontrol dan stok elpiji tiga kilogram aman terkendali,” ujarnya.

Dalam operasi pasar hari pertama itu, Pemkot Denpasar berkoordinasi dengan Pertamina menggelontorkan sekitar 300 tabung gas ukuran tiga kilogram di Pasar Agung Peninjoan, Kecamatan Denpasar Timur.

“Kami akan terus melakukan pemantauan kebutuhan elpiji dan memantau berbagai kebutuhan pokok lainnya. Bila terjadi ketidakstabilan harga, pemkot akan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk turun langsung ke lapangan melakukan operasi pasar dan menjamin harga tetap stabil,” ucapnya.

Pada operasi pasar elpiji di Pasar Agung Peninjoan, sekitar 560 tabung elpiji didistribusikan kepada masyarakat.

Namun, dalam upaya distribusi tersebut, masyarakat tetap wajib membawa KTP atau identitas lainnya agar menukarkan tabung seharga Rp 14.500.

Ia menjelaskan dengan mereka membawa identitas, tidak terjadi pendobelan pengambilan karena ulah oknum yang tidak bertanggung jawab atau mengambil lebih dari satu tabung per hari.

“Saya merasa terbantu dengan operasi pasar ini, karena selama ini harga tembus Rp22 ribu per tabung gas elpiji. Kita memilih untuk membelinya saat operasi pasar ini,” ujar Komang Mariani, seorang ibu rumah tangga. AN-MB