IMG_20141130_203255

Klungkung ( Metrobali.com )-

Pemerintah Kabupaten Klungkung Provinsi Bali yang dipimpin langsung Wakil Bupati Klungkung Made Kasta,  didampingi Asisten I serta Kabag Humas dan Protokoler Pemkab Klungkung Wayan Parna serta beberapa Stafnya mengnjungi Manado dengan tujuan kunjungan kerja untuk melihat lebih dekat cara pengelolaan Taman Laut Nasional Bunaken ( TLNB ) serta yang tidak kalah penting adalah pengelolaan retribusi pariwisata.

Dalam kesempatan tersebut, Wabup Klungkung mengatakan, rombongan yang dipimpinnya khusus datang di kota ini untuk menimbah ilmu soal pengelolaan beberapa bidang kepariwisataan seperti Pengelolaan wisata perairan dan retribusi pariwisata yang ada di Manado  untuk diterapkan di Klungkung. Di Klungkung  juga ada KKP ( Kawasan Konservasi Perairan ) yaitu KKP Nusa Penida sehingga dengan demikian apa yang di kelola oleh Manado bisa dilakukan di Klungkung,” ungkap Kasta.

“ Kalau Manado punya Bunaken, Kami ada Nusa Penida yang juga tidak kalah indah,” ujarnya. Nusa Penida juga memiliki potensi kelautan yang tidak kalah dengan Bunaken. Disana juga ada trumbu karang yang indah, ratusan bahkan ribua spesies ikan bahkan ada ikan langka atau ikan purba yakni ikan Mola Mola yang menjadi Ikon Nusa Penida.

“ Nusa Penida juga telah di tetapkan sebagai Kawasan konservasi perairan yang sama dengan Bunaken. Beberapa hal yang ingin di cari tahu adalah pengelolaan kawasan Bunaken, pengelolaan retribusi dan keterlibatan Pemprov dan Pusat, “ jelas Kasta.

 

Rombongan tiba di Manado (28/11) lalu dan langsung diterima Asisten 1 Bidang Pemerintahan dan Kesejatraan Rakyat, Drs YosuaPangkerego, yang mengambil tempat di Ruang Toar Luminuut ( Tolu ) Kantor Wali Kota Manado, menjelaskan untuk pengelolaan TLNB memiliki keunikan tersendiri dimana cara pengelolaannya dilakukan oleh Dewan Pengelolaan Taman Laut Bunaken ( DPTLB ) yang diketuai oleh Wakil Gubernur Sulawesi Utara, Djouhari Kansil yang acuannya dari Mentri Kehutanan.

Josua mengakui kalau Bunaken memang kebanggaan Manado. Kawasan teluk ini memiliki keistimewaan yang luar biasa. Diantaraya ada ribuan spesies ikan, trimbu karang yang indah dan juga berbagai jenis udang termasuk spesies langka ada disana.

“ Secara Administrasi Pulau Bunaken  tersebut berada di Wilayah Pemerintahan Kota Manado terkait dengan retribusinya Pemkot Manado sendiri hanya mendapat 7 persen karena hasil retribusi itu dibagi ke empat kabupaten/kota seperti Minahasa Selatan, Minahasa Utara Kabupaten Minahasaserta Kota Manado sendriri pembagian tersebut terjadi demikian dikarenakan TLNB  berada di kawasan antara garis 4 kabupaten/kota,” terang Pangkerego

Hanya saja diakuinya Bunaken dan pariwisata telah membuat Kota Manado berkembang pesat. Bahka kota di ujung  jazirah utara pulau Sulawesi tersebut memiliki angka pertumbuhan ekonomi cukup membanggakan yakni 7 persen tahun 2010. Bahkan tahun 2014 mencapai 8 persen jauh diatas pertumbuhan rata rata nasional.

Sementara angka kemiskinan di Manado juga terus menurun dari 14,22 persen menjadi 13,39 persen dan penggangguran juga menurun dari 6,5 persen menjadi 6,4 persen tahun 2010—2011.

Sementara itu menurut Kasta, Klungkung dengan penduduk sekitar 250 ribu jiwa dan panjang garis patai 83,5 km punya potensi aka perisiwata kelautan. Bahkan Kasta mengatakan kalau Nusa Penida sekarang ini juga punya Kuta ke dua yakni Lembongan. Dikawasan ini pariwisata tumbuh dengan bagus. Selain itu ada penomena yang luar biasa soal ikan Mola Mola. Ikan purba tersebut pada bulan September—Oktober naik untuk membersihkan badanya. Sehingga ika ikan kecil berebut mengerumuninya. Hal ini menjadi pemandangan yang langka bagi wisatawan deving.

Sementara Yosua mengatakan kalau Wisman di Manado cukup lama menetap. Rata rata 12 hari. Mereka sebagian besar dari Eropah. Sementara untuk nelayan tradisional menurut Josua tetap dikembangkan di Kepulauan. Para nelayan tradisional tetap di berikan berkembang.

Sementara itu Pemkot Manado juga perhatian soal agama. Bahkan tokoh tokoh agama di Manado diberikan intensif. Bahkan sekarang ini intensif dinaikan dari Rp 500 ribu per tahun menjadi 650 ribu per bulan. Menurut Yosua peran tokoh agama ini sangat penting. “Ya biar mereka mendoakan Manado untuk tetap aman,” ungkapnya.

Usai pertemua pemkab Klungkung dan Pemkot Manado saling tukar cendra mata. Wabup menyerahkan kerajinan Selongsong Peluru yang merupakan kerajinan kas Kamasan kepada Pemkot Manado. SUS-MB