Keterangan foto: Bupati Badung diwakili Kadisbud IB Anom Bhasma saat menghadiri upacara mendem pedagingan di Pura Segara Wukir Stana Kanjeng Ratu Kidul, Pantai Ngobaran, Gunung Kidul, DIY, Minggu (11/8) kemarin/MB

Mangupura, (Metrobali.com) –

Pemerintah Kabupaten Badung ikut mendukung dan menghadiri pelaksanaan Karya Agung Mamungkah, Ngenteg Linggih Wraspati Kalpa di Pura Segara Wukir Stana Kanjeng Ratu Kidul, yang berlokasi di Pantai Ngobaran, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Dalam hal ini Bupati Badung mengutus Kadis Kebudayaan IB Anom Bhasma didampingi Kabag Humas Putu Ngurah Thomas Yuniartha untuk hadiri pada rangkaian karya mendem pedagingan, pada Minggu (11/8) kemarin.

Selain Pemkab. Badung, juga hadir undangan dari Pemerintah Provinsi DIY diwakili Paniratyo Pati Kaistimewan Ngayogjokarto Hadiningrat, Banny Suharso, Pemkab Gunung Kidul diwakili Inspektur Daerah Sujarwo, Pembina Masyarakat Hindu DIY Dra. Mugiani

serta PHDI se-DIY. Kehadiran undangan disambut Tari Penyambutan Golek Ayun-Ayun yang ditarikan empat perempuan remaja. Rangkaian upacara pemeras gunung, nyakapang karang, mendem pedagingan, Minggu kemarin dipuput Romo Pandita Pudja Bratha Jari, Ida Pedanda Sakti Telabah dan Ida Pedanda Budha. Sementara Puncak Karya pada Purnama Karo, Kamis 15 Agustus 2019 dan mesineb 18 Agustus nanti.

Ketua PHDI Gunung Kidul, Purwanto, mengucapkan terima kasih kepada Gubernur DIY, Bupati Gunung Kidul, Bupati Badung, PHDI se-DIY, umat Hindu Kabupaten Gunung Kidul dan umat Hindu di Indonesia telah mendukung Pembangunan Pura Segara Wukir Stana Kanjeng Ratu Kidul, sekaligus pelaksanaan karya ini. Ia menerangkan bahwa terwujudnya pembangunan pura tidak terlepas dari semangat seluruh umat serta dukungan para donatur dan pemerintah daerah sehingga pembangunan pura dapat terwujud dalam waktu tiga bulan saja. “Sebelum ditata, kondisi pura cukup sempit, dan setelah ditata mulai Maret lalu, kini bangunan telah berdiri dengan megahnya dan areal pura cukup luas,” jelasnya. Ada beberapa pelinggih yang dibangun di Utama Mandala seperti pelinggih Padmasana, Gedong Dewa Baruna penguasa Samudra, Pelinggih Anglurah, Candi Kanjeng Ratu Kidul, Candi Brawijaya, Candi Ratu Gede penguasa pulau Bali, Pelinggih Hyang Ismoyo/Semar. Kedepan pihaknya akan selalu bekerjasama dengan Pemerintah DIY dan Pemkab Gunung Kidul, untuk menjadikan kawasan Pura Segara Wukir sebagai tujuan wisata spiritual dengan tetap menjaga kesucian pura. “Mudah-mudahan misi kami mengembangkan pura ini menjadi wisata spiritual dapat terwujud, sehingga meningkatkan kunjungan wisata ke Gunung Kidul,”  terangnya.

Dalam sambutannya, Kadis Kebudayaan IB Anom Bhasma mewakili Bupati Badung mengucapkan selamat kepada PHDI dan panitia pembangunan Pura Segara Wukir di Kabupaten Gunung Kidul. Beliau melihat semangat umat sangat luar biasa yang langsung dapat melaksanakan karya memungkah lan ngenteg linggih. “Kehadiran kami Pemkab Badung selain ikut ngrastitiang karya juga menyerahkan dana hibah untuk pelaksanaan karya mamungkah ini,” terangnya.

IB Anom Bhasma menekankan dalam melaksanakan sebuah yadnya tidak perlu yang besar, namun harus didasari hati tulis ikhlas. “Ada tiga sifat dari upacara tersebut yaitu Satwika sebagai upacara sebatas kemampuan yang dimiliki, Rajasika dan Tamasika, dimana keinginan yang besar namun tidak paham makna kegiatan tersebut. Untuk itu bimbingan dari Kementerian agama dalam hal ini Bimas Hindu kepada umat terus dilakukan sehingga mereka paham keagamaan itu perlu dilaksanakan,” tambahnya.

Sumber: Humas Pemkab Badung