Mangapura (Metrobali.com)-

Pemerintah Kabupaten Badung, Bali, menggelar berbagai perlombaan memeriahkan hari kedua Festival Budaya Pertanian ke-2 di Petang, 40 km utara Denpasar Jumat (26/7).

Perlombaan yang digelar antara lain “ngejuk kucit” (menangkap anak babi), lomba “ngejuk lindung” (menangkap belut), dan lomba metengkap (membajak sawah).

Perlombaan itu digelar khusus bagi masyarakat setempat untuk membangun kebersamaan antarwarga dalam sebuah kompetisi.

Kegiatan itu digelar secara bergantian dimulai dari membajak sawah yang melibatkan tiga peserta dan pemenangnya akan diumumkan pada hari terakhir festival.

Lomba menangkap anak babi melibatkan 32 orang dan peserta yang bisa menangkap anak babi itu bisa langsung menjadi hak milikinya.

Sementara lomba menangkap belut diikuti anak-anak usia sekolah dasar di Kecamatan Petang, Kabupaten Badung. Pesertanya mencapai 120 orang.

Katagori penilaian pemenang dihitung dari jumlah tangkapan belut dalam kurun waktu selama lima menit.

Ketut Murni salah seorang masyarakat Desa Petang mengaku sangat senang bisa mengikuti perlombaan unik dan menarik itu.

“Saya sangat senang karena bisa memenangkan lomba menangkap anak babi,” ujarnya.

Festival Budaya Pertanian ke-2 yang digelar secara rutin di kawasan Jembatan Tukad Bangkung, Kecamatan Petang, menampilkan berbagai hasil pertanian setempat.

Jembatan Tukad Bangkung yang merupakan jembatan tertinggi di Asia Tenggara dirancang untuk menghubungkan tiga kabupaten yakni Kabupaten Badung, Kabupaten Bangli dan Kabupaten Buleleng.