11118853_1408969972760889_3807779867821669364_n

Karangasem, (Metrobali.com) –

Relawan Wayan Sudirta dan   Forum KBD/Kaling (Kelihan Banjar Dinas/Kepala Lingkungan) Kecamatan-kecamatan se-Karangasem serta Relawan pendukung Wayan Sudirta mengajak semua pihak, menyambut hari Raya Galungan-Kuningan serta Idul Fitri secara tertib, damai, beretika dan membuang model-model menekan dan menakut-nakuti. Bila model-model teror, tekanan maupun ancaman terhadap pemilik warung atau tempat lain yang menjadi tempat dipasangnya spanduk maupun baliho milik Wayan Sudirta dan Forum KBD/Kaling Kecamatan se-Karangasem, pelakunya pasti akan dilaporkan ke polisi, sebagai bentuk tindak pidana.

             Pernyataan itu  menyusul adanya laporan Wayan Sumerta, relawan Wayan Sudirta yang mendengar keluhan pemilik warung di daerah Ulakan, Kecamatan Manggis. Pemilik warung mengakuditekan seorang oknum yang diduga preman, agar mencabut baliho Wayan Sudirta tersebut. Padahal, baliho dipasang atas permintaan pemilik warung, yang memang bersimpati ke Wayan Sudirta. Baliho tetap dipertahankan, karena sudah mendapat ijin pemilik, dan meminta pemilik menginformasikan kalau ada yang mencabutnya. Saat memasang baliho, Relawan Wayan Sudirta juga melaporkan ”diawasi” oleh orang-orang bertubuh tegap dan bertato, yang memandang penuh awas dari tempat yang cukup dekat.

                ”Model-model menekan dan melarang seperti itu tidaklah pantas. Siapapun balon yang punya tim melakukan teror demikian, harus menghentikannya dan harus bertanggung jawab. Kalau sampai ada pencabutan, kami minta polisi agar memproses pelaku sampai ke aktor intelektual yang menyuruh melakukan atau terkait dengan pelaku, termasuk bila ia seorang bakal calon bupati. Menyedihkan sekali, kalau seorang balon bupati memerintahkan timnya melakukan tekanan dan teror. Kami pasti akan buka namanya, kalau mereka tidak mau menghormati dan saling menghargai hak masyarakat di era demokrasi ini,”kata Putu Wirata Dwikora, penasihat Relawan Wayan Sudirta.

                Putu Wirata juga mengingatkan, Galungan-Kuningan dan Idul Fitri harusnya disambut dengan suasana suci dan damai, bukan dengan teror dan tekanan. Dia juga mengingatkan, balon-balon bupati Karangasem sebaiknya menjaga perilaku damai dan etis lebih-lebih karena akan memasuki bulan suci untuk umat Islam dan Hindu.

                Spanduk-spanduk yang dipasang untuk ucapan Galungan-Kuningan dan Idul Fitri, merupakan kerjasama antara Forum KBD/Kaling Kecamatan-kecamatan se-Karangasem dengan Relawan Wayan Sudirta. Setelah beberapa spanduk terpasang, beberapa KBD/Kaling  meminta spanduk untuk mereka pasang sendiri di wilayah kerjanya, sebagai dukungan penuh untuk Wayan Sudirta yang telah memperjuangkan mereka dari ancaman pemberhentian, karena adanya PP 43/2014 dan UU No. 6/2014 yang mensyaratkan umur maksimal 42 tahun dan ijazah minimal SLTA/sederajat.  Lagi pula, spanduk ucapan Galungan-Kuningan dan Idul Fitri yang dipasang, merupakan kerja bersama Wayan Sudirta dengan Forum KBD/Kaling Kecamatan-kecamatan seluruh Karangasem.

                Ketua Forum KBD/Kaling Kecamatan Abang, Ketut Sukerena menyatakan, spanduk dan baliho yang dipasang di wilayah Kecamatan Abang, seluruhnya diawasi  dan akan dilaporkan ke penegak hukum, kalau ada yang mencuri. ”Spanduk itu milik Forum KBD/Kaling Kecamatan-kecamatan, dan kami beserta seluruh warga dusun bertekad untuk menjaganya, agar spanduknya aman, suasananya damai. Kami dan seluruh warga menolak tekanan dan teror, karena ini merupakan hak warga, ini negara hukum yang harus kita hormati bersama. Orang yang mengganggu demokrasi dan melanggar hak warga harus dihukum,” katanya. PW-MB

 

Foto: Pemasangan spanduk oleh Relawan Sudirta, selalu seijin pemilik warung atau bengkel.