Keterangan foto: Sabtu (24/8/2019), Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta mengajak para pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkab Klungkung mencoba paket wisata di Kubu Bakas Desa Wisata Bakas, Kecamatan Banjarangkan/MB

Klungkung, (Metrobali.com) –

Keberadaan desa wisata di Kabupaten Klungkung kini mulai berkembang. Perkembangan itu harus dibarengi dengan promosi agar destinasi wisata ini lebih dikenal dan mendatangkan banyak wisatawan. Dalam rangka mengenalkan destinasi wisata itu, Pemkab Klungkung ikut mempromosikan dengan menjajal langsung paket-paket yang ditawarkan desa wisata tersebut.

Seperti pada Sabtu (24/8/2019), Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta mengajak para pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkab Klungkung mencoba paket wisata di Kubu Bakas Desa Wisata Bakas, Kecamatan Banjarangkan. Destinasi ini menawarkan beragam paket wisata, salah satunya tracking atau jelajah desa. Para wisatawan akan diajak keliling dengan melewati jalan setapak ditengah hamparan sawah dengan berbagai keindahan panorama alam disepanjang rute.

Desa wisata Bakas yang dikembangkan secara mandiri mendapat apresiasi Bupati Suwirta. Menurut Bupati, pemerintah wajib hadir dan ikut mempromosikan destinasi wisata ini agar dikenal luas dan mendatangkan banyak wisatawan. “Untuk mengenalkan desa wisata ini, pemerintah wajib dan harus ikut mempromosikannya. Salah satunya dengan kegiatan ini,” ujar Bupati Suwirta.

Penggagas destinasi Kubu Bakas Desa Bakas, Kecamatan Banjarangkan, Wayan Arsa menyampaikan destinasi wisata ini terbentuk pada Juni 2018. Pembentukan lokasi wisata ini diawali dengan membentuk Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Bakas pada awal 2018 lalu. Kubu Bakas menawarkan beragam paket wisata, seperti tracking, kegiatan budaya, cocking clas/kelas memasak, wisata kuliner tradisional dan homestay (penginapan).

Untuk paket tracking, wisatawan dapat mencoba rute yang terjauh yakni sepanjang 3 kilometer dengan durasi 1,5-2 jam melewati persawahan di Subak Bakas.  Dengan membayar retribusi, wisatawan akan disuguhkan snack berupa kopi dan jajan bali, air mineral dan kelapa muda. “Untuk paket ini kita juga memanfaatkan rumah-rumah penduduk yang siap untuk persinggahan,” ujar Wayan Arsa.

Menurut Wayan Arsa, destinasi wisata Kubu Bakas dikembangkan secara mandiri. Pengembangan destinasi wisata ini murni dari swadaya atau sumbangan dari para pegiat wisata maupun tokoh masyarakat setempat. “Pengembangan ini adalah totalitas dari sumbangan. Dan semua yang kita lakukan ini adalah untuk Desa,” pungkasnya.