????????????????????????????????????

Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta, menggelar tatap muka dan dialog dengan pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Kabupaten Badung di Ruang Kertha Gosana, Puspem Badung Selasa (24/5) kemarin.
Mangupura (Metrobali.com)-
Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta, Selasa (24/5) kemarin menggelar tatap muka dan dialog dengan pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Kabupaten Badung di Ruang Kertha Gosana, Puspem Badung. Dalam pengarahannya Bupati Giri Prasta menyampaikan tentang program Pemkab. Badung dalam upaya meningkatkan daya saing usaha mikro kecil menegah di Badung. Kegiatan tersebut juga dihadiri Ketua Dekranasda Badung Ny. Seniasih Giri Prasta, Ketua Gatriwara Ny. Putu Parwata, Ketua DWP Ny. Kompyang Swandika, Pejabat terkait, Asperinda Badung serta sebanyak 400 pelaku UMKM di Badung.
Dalam pengarahannya Bupati Giri Prasta menekankan bahwa Pemkab Badung sangat berkomitmen untuk dapat memberikan perlindungan dan memfasilitasi serta memberikan modal kepada UMKM di Badung. Salah satu wujud nyata dari komitmen tersebut, dimana Pemkab Badung telah melakukan kerjasama dengan lembaga pendidikan yakni Universitas Prasetya Mulya Jakarta. “Kebijakan kami nanti adalah untuk bantuan penyertaan modal, dana bergulir dan hibah serta peralatan maupun barang sesuai kebutuhan UMKM,” jelasnya. Untuk itu Disperindagkop Badung diminta untuk melakukan inventarisasi dan mengklasifikasikan UMKM kedalam berbagai bidang usaha. Karena UMKM merupakan pilar dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat, menurunkan angka kemiskinan serta menumbuhkan perekonomian masyarakat.
Bupati Giri Prasta mengakui salah satu kendala yang masih dihadapi UMKM adalah dari segi pemasaran. Untuk itu kedepan Badung akan menggunakan Pola Pembangunan Nasional Semesta Berenca (PPNSB). “Melalui PPNSB ini, Pemkab Badung akan memikirkan terkait akses pasar, ini tugas kita untuk mengalokasikan dan memfasilitasi akses pasar tersebut agar betul-betul hasil produksi UMKM diterima oleh pasar,” tagasnya. Giri Prasta mengatakan bahwa Pasar Latu yang saat ini belum maksimal akan dijadikan pasar agro industri dan paling lambat tahun 2017 dapat terealisasi. Sementara untuk di wilayah JAS (Jagapati, Angantaka, Sedang) akan dibangun pasar seni seperti Pasar Sukawati. Selian itu, Pemkab juga mengambil kebijakan yang disebut pasar tradisional modern. “Tradisional adalah pelakunya masyarakat lokal kita, modern adalah higienis, terjaga kebersihannya, bila perlu pake AC silakan,” imbuhnya. Giri Prasta menambahkan, di era MEA sekarang, untuk mampu bersaing di pasaran, UMKM dituntut harus bisa berbenah khususnya dari segi kemasan produk. “Jangan resah, kehadiran MEA itu bukan tantangan, namun kita harus berbenah mungkin dari segi tampilan produk agar lebih menarik konsumen,” katanya. Pada kesempatan tersebut Bupati juga menyampaikan tentang konsep smart city. Melalui smart city, kata Bupati, produk-produk UMKM Badung dapat dibuatkan sebuah aplikasi sehingga memudahkan didalam melalukan conecting, contolling maupun monitoring dari UMKM.
Sementara Kadis Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Badung I Ketut Karpiana mengatakan, pertemuan pelaku UMKM dengan Bupati Badung ini baru pertama kali dilaksanakan. Diharapkan melalui tatap muka dan dialog ini, Pemerintah bersama UMKM Badung dapat meningkatkan kesejahteraan masyaratkat. Dijelaskan, jumlah UMKM di Badung sebanyak 19.839 UMKM. Program yang telah dilaksanakan adalah pendampingan UMKM baik dibidang pelatihan, SDM, fasilitasi permodalan dan akses pasar. “Kedepan kami yakini Pemkab Badung akan sangat memperhatikan pelaku UMKM sesuai misi Bupati yakni memperkuat UMKM sebagai pilar perekonomian kerakyatan,” jelasnya. Untuk mengembangkan UMKM di Badung, Bupati juga telah melakukan MoU dengan Lembaga Pendidikan (Prasetya Mulya Jakarta, STIE Triatma Mulya dan Ikatan Notaris) baik dibidang pendampingan UMKM dan Koperasi, inovasi produk, pemasaran dan peningkatan kemampuan SDM dalam menjalankan usaha. RED-MB