Foto : Calon Wakil Gubernur Bali nomor urut 2 dari Koalisi Rakyat Bali (KRB) I Ketut Sudikerta bersama warga saat simakrama di Wantilan Ulun Danu Desa Songan, Kintamani, Rabu (23/5/2018).

Bangli (Metrobali.com)-

Visi pemerataan pembangunan Nawacandra yang diusung pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Bali nomor urut 2, Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra dan I Ketut Sudikerta (Mantra-Kerta) menyentuh berbagai aspek kebutuhan masyarakat. Salah satunya juga terkait pemerataan kualitas pendidikan dan pembangunan fasilitas serta sarana prasarana pendidikan di seluruh Bali.

Untuk mewujudkan komitmen tersebut termasuk mewujudkan pendidikan gratis, Mantra-Kerta mempunyai tekad mulia untuk memperbanyak keberadaan SMA/SMK Bali Mandara yang saat ini baru ada di Kubutambahan, Buleleng. Berikutnya SMA/SMK Bali Mandara rencananya akan dibangun di Bangli. Hal tersebut disampaikan  Sudikerta saat menghadiri Simakrama di Wantilan Ulun Danu Desa Songan, Kintamani, Rabu (23/5/2018).

Sudikerta saat tampil berbicara langsung memaparkan visi misi dan program kerjanya kepada masyarakat Desa Songan,  berjanji jika di Bangli akan dibangun SMA/SMK Bali Mandara untuk menjalankan program pendidikan tanpa biaya di Kabupaten Bangli. “SMA/ SMK Bali Mandara perlu kita bangun di Bali. Agar semakin banyak generasi muda yang bisa mendapat akses pendidikan berkualitas dan gratis sehingga mampu menjadi calon pemimpin terbaik di masa depan,” tegas Sudikerta.

Bagi Mantra-Kerta, pendidikan masyarakat harus menjadi salah satu prioritas. Sebab keunggulan Bali terletak di keberadaan SDM-nya. Terlebih tantangan Bali ke depan semakin berat.

Maka salah satu program di bidang pendidikan berupa Kartu Cerdas Nawacandra yang disiapkan untuk program gratis biaya pendidikan 12 tahun, beasiswa pendidikan dalam dan luar negeri bagi siswa berprestasi yang kurang mampu. “Kita harus mampu mencetak SDM unggul dan berkualitas sehingga daya saing kita meningkat,” tegas Sudikerta.

Selain memerhatikan pendidikan, di Desa Songan sendiri yang mayoritas petani akan dibantu dengan pupuk organik gratis bagi para petani dan alat pengelolaannya akan dibantu oleh pemerintah agar menambah pendapatan petani. “Kami siapkan program gratis pupuk organik, donasi pajak bumi dan bangunan untuk lahan pagi dan peningkatan nilai tambah petani melalui Kartu Tani Nawacandra,” imbuh Sudikerta.

Pewarta : Widana Daud

Editor     : Hana Sutiawati