Keterangan foto: Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta menerima audensi Tim Pusat Kajian Sapi Bali dari Universitas Udayana di kantornya Selasa (12/3)/MB

Klungkung, (Metrobali.com) –

Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta menerima audensi Tim Pusat Kajian Sapi Bali dari Universitas Udayana di kantornya Selasa (12/3). Kunjungan tim yang dipimpin oleh Prof. Dr. drh. Ni Ketut Suwiti , Mkes. ini untuk membahas program Sapi Bali Tersertifikasi dalam upaya peningkatan nilai jual/harga sapi Bali.

Menurut Ketua Pusat Kajian Sapi Bali, Prof. Dr. drh. Ni Ketut Suwiti , Mkes, sejak tahun 2015 Pusat Kajian Sapi Bali bersama Dinas Pertanian Klungkung telah merancang kegiatan yang bertujuan untuk peningkatan kualitas dan kuantitas sapi Bali di Nusa Penida. Kegiatan diawali dengan melakukan seminar, menyusun perencanaan Vilage Breeding Center (VBC), melakukan pendampingan kepada peternak, verifikasi dan validasi SKLB (Surat Keterangan Layak Bibit) serta lomba ternak di tahun 2017. Namun seluruh program tersebut dirasa belum mampu memberikan outcome kepada peternak dan terbukti dengan masih rendahnya nilai jual sapi Bali.

Menanggapi hal tersebut Bupati Suwirta mengatakan pihaknya juga merasa selama ini tindak lanjut dari SK Menteri dimana Nusa Penida, Klungkung telah ditetapkan sebagai Wilayah Sumber Bibit Sapi Bali belum berhasil. SK Menteri dirasakan mentok dan tidak ada outcome bagi peternak di Nusa penida.

Namun kini, melalui program Padat Karya Produktif bagi warga miskin, Pemda Klungkung akan membantu warga kurang mampu yang mau menjadi peternak dengan pemberian bibit sapi tersertifikasi. Lembaga Pusat Kajian Sapi Bali diharapkan akan mampu menciptakan bibit sapi yang berkwalitas dan tersertifikasi. Bupati Suwirta mengakui bibit sapi tersertifikasi tentunya memiliki harga yang lebih tinggi namun dengan SK Bupati maka akan bisa tetapkan dan sapi ini bisa dibeli.

Sapi nantinya harus memiliki kwalitas yang lebih baik, menghasilkan daging dan bibit yang bagus pula. Setelah nantinya sapi menjadi banyak dipasaran, Pemerintah juga harus menjamin harga sapi tetap stabil. Bupati Suwirta berharap Pemprov Bali membuat dan menegakkan peraturan dimana pihak perhotelan dan restaurant di Bali supaya menggunakan daging sapi Bali dalam olahannya.

Jika kwalitas daging sapi Bali dianggap kurang bagus, maka tugas dari para peneliti, akademisi dan juru masak untuk meneliti dan mengolah daging sapi bali sehingga bisa menyaingi daging lainnya yang kwalitasnya lebih bagus. “Memang dikatakan daging sapi Bali memiliki kwalitas dibawah dibanding daging sapi lainnya, untuk itu saya harap pihak peneliti ,akademisi dan juru masak untuk mengolah daging sehingga memiliki rasa yang tidak kalah dengan daging sapi lainnya. Sedangkan Pemkab Klungkung sudah siap dengan memberikan solusi membeli bibit sapi yang sudah tersertifikasi untuk mendukung Program Padat Karya produktif,” ujar Bupati Suwirta.

Sumber: Humas Pemkab Klungkung