Mangupura (Metrobali.com)-

         Untuk dapat melakukan tugas dan fungsi secara optimal, Pemerintah Kabupaten Badung melalui Bagian Administrasi Perekonomian memberikan pelatihan bagi para pengelola Lembaga Perkreditan Desa (LPD) se-Kabupaten Badung. Acara ini dibuka Bupati Badung diwakili Wakil Bupati Badung Drs. I Ketut Sudikerta didampingi Ketua DPRD Kab. Badung diwakili Wayan Tana, SH, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kab. Badung  Ir. Dewa Apramana, MM bertempat di Hotel Made Bali jl. Raya Sempidi, Mengwi, Badung, Senin (10/9).

Bupati dalam sambutannya yang dibacakan Wabup Badung Ketut Sudikerta mengatakan, mengelola suatu lembaga keuangan seperti LPD dalam kondisi perekonomian dengan berbagai perubahan amatlah riskan dan penuh resiko. Hal ini dapat dilihat diberbagai media masa terungkap berbagai masalah yang tengah dihadapi oleh lembaga keuangan baik dalam skala mikro maupun makro. LPD sebagai lembaga keuangan yang dimiliki dan dipercaya krama Desa Adat yang bergerak dibidang jasa Perbankan agar dapat terus bertahan dan berkembang dalam situasi di era globalisasi. Untuk itu diperlukan adanya ketersediaan dan kesiapan Sumber Daya Manusia (SDM) yang memadai sehingga mampu bersaing sebagai wujud dari pendirian LPD serta dapat memberi salah satu solusi bagi upaya memberdayakan ekonomi kerakyatan.

Lebih lanjut Sudikerta membacakan, indikator keberhasilan suatu LPD tentu tidak semata-mata harus dilihat dari total aset atau besarnya laba yang diperoleh. ”Untung atau laba besar belum menjamin LPD itu sehat dan tidak selamanya LPD yang sehat harus mendapat untung atau laba yang besar,” katanya.

Khusus untuk pengelola penanganan kredit yang merupakan jantungnya LPD agar dapat melaksanakan tugas sebagai lini terdepan dalam menentukan keberhasilan pengelolaan dan pengembangan LPD kedepan. Kepercayaan yang diberikan masyarakat dalam mengelola LPD bukanlah pekerjaan yang mudah, lebih-lebih dalam kondisi masyarakat dewasa ini, untuk itu diminta jajaran pengelola LPD hendaknya selalu memahami dan berpijak pada peraturan dan awig-awig yang telah ada termasuk peraremnya dan selalu peka terhadap setiap perkembangan yang terjadi. Sehingga nantinya LPD menjadi sehat baik sehat organisasi, sehat administrasi, sehat program dan sehat aset yang pada akhirnya sehat laba atas usahanya.

Sementara itu Kabag Administrasi Perekonomian Dewa Gede Joni Astabrata, SP.,MSi melaporkan, maksud dari pelatihan pengelola LPD merupakan salah satu upaya yang dilakukan dengan harapan dapat melakukan tugas dan fungsinya secara optimal sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan LPD sebagai wadah kekayaan milik Desa Adat, sehingga dapat meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan krama Desa Adat serta dapat menunjang kegiatan pembangunan yang dilaksanakan oleh Desa Adat. Pelatihan dilaksanakan dari tanggal 10 hingga 15 September 2012 dengan Instruktur dari Pembina Lembaga Perkreditan Desa (PLPDP) Provinsi Bali. GAB-MB