Denpasar (Metrobali.com)-

Pembentukan alat kelengkapan dewan seperti pembentukan fraksi-fraksi di DPRD Bali agar segera dibentuk. Batas waktu pembentukan fraksi ini adalah esok (Selasa, 14 Oktober 2014). Hingga saat ini baru 4 fraksi yang terbentuk sementara untuk fraksi gabungan yang anggotanya terdiri dari partai Nasdem, Hanura dan PKPI terancam gagal.

Ketua Fraksi PDIP Nyoman Parta, mengatakan hingga saat ini sudah 4 fraksi yang terbentuk antara lain fraksi Golkar, Gerindra, Demokrat dan PDIP. Selain 4 fraksi itu fraksi gabungan yang terdiri dari partai Nasdem, partai Hanura dan PKPI belum menyatakan diri apakah akan membentuk fraksi atau tidak.

Beberapa kalangan anggota dewan pun menghimbau agar PKPI merapatkan diri membentuk satu fraksi dengan Nasdem. Namun hingga kini belum ada pernyataan resmi dari PKPI terkait hal ini.

Kader Nasdem yang telah 5 kali jadi anggota dewan Bali yakni Wayan Kari Subali mengungkapkan hingga saat ini pihaknya belum memutuskan kemana kapalnya berlabuh. Dia pun bersikukuh jika pihaknya tetap menginginkan ingin membuat satu fraksi.

Meski menyatakan tidak kecewa, raut muka kekecewaan jelas tergambar di wajah Kari Subali. Sebagai politisi senior, dirinya berharap PKPI bisa bergabung dengan Nasdem dan Hanura di dewan Bali.

“Pembentukan satu fraksi gabungan berpengaruh kepada alat kelengkapan dewan, bagi saya santai tidak terbentuk fraksi tidak apa, tapi saya berharap PKPI bisa segera menentukan arah kalau keinginan saya tetap buat fraksi tapi ya itu temannya belum mau,” keluh politisi asal Karangasem ini, Senin (13/10).

Padahal beredar surat perintah dari Dewan Pusat Nasional (DPN) PKPI yang ditandatangani oleh Sutiyoso terkait hal arahan berkaitan dengan pembentukan fraksi gabungan tanggal 24 September untuk mendukung kepada partai pendukung Jokowi-JK yakni PDIP, Nasdem, PKB dan Hanura.

Surat bernomor 137/DPN DKP IND/X/2014 ini menginstruksikan agar partai PKPI di Bali untuk merapatkan barisan bergabung dengan Nasdem. Beredar isu di lapangan mentoknya PKPI ini karena perebutan jatah kursi ketua fraksi.

“Kalo dia ditawarin pasti dia mau karena dia ngincar ketua, ini kan Nasdem ada 2 anggotanya kalau dia jadi Ketua kok kayaknya kurang elok, dari sisi suara secara pribadi jauh, saya dua orang, dia satu dia suaranya hanya  7 ribu sekian, saya pribadi 22 ribu, awalnya dia mau diperjuangkan jadi ketua komisi, tapi sampai sekarang belum ada komunikasi dengan kami,” imbuhnya.

Keinginan kuat Kari Subali untuk bentuk satu fraksi dimunculi atas dasar jumlah kader Nasdem yang di DPRD Bali adalah dua orang. Sebelumnya memang sempat terlontar keinginan Kadek Nuartana selalu Ketua PKPI Bali untuk jadi Ketua dan pihaknya pun menerima meski sesungguhnya dari jumlah suara Nasdemlah yang pantas menduduki kursi Ketua Fraksi.

Sementara itu, PDIP di dewan Bali menerima dengan terbuka siapapun yang ingin bergabung dengan Koalisi Indonesia Hebat. Dengan adanya 5 fraksi di dewan Bali diharapkan kekuatannya akan lebih hebat lagi karena aspirasi masyarakat akan lebih dipikirkan lagi.

Ditambahkan Nyoman Parta dengan adanya 5 fraksi tentu saja mempengaruhi kinerja dewan dalam rangka penguatan kelembagaan, “semakin banyak fraksi bisa lebih banyak corong,” kata politisi asal Gianyar itu. SIA-MB