Mangupura (Metrobali.com)-

Bertepatan dengan Wrespati Kliwon Warigadian (9/8), krama Banjar Tuban Griya Desa Adat Tuban, Kecamatan Kuta  melaksanakan serangkaian upacara Peletakan Batu Pertama terkait pembangunan ulang Balai Banjar Tuban Griya.  Selain dihadiri oleh krama setempat, upacara ini juga dihadiri oleh Wakil Bupati Badung I Ketut Sudikerta, Ketua DPRD Badung yang dalam kesempatan tersebut diwakili I Wayan Mendra, Anggota DPRD Badung Dapil Kuta, Unsur Tripika, Camat Kuta I Wayan Wijaya, Bendesa Desa Adat Tuban dan Kelan, perwakilan dari Perum angkasa Pura, perwakilan dari pelaku pariwisata yang ada di wilayah Tuban serta para tokoh masyarakat setempat.

Wabup Sudikerta pada kesempatan itu melaksanakan peletakan batu pertama diareal pembangunan balai banjar didampingi anggota DPRD Badung I Wayan Mendra. Sebagai bentuk motivasi dan perhatian Pemerintah Kabupaten Badung melalui Wakil Bupati mepunia Rp. 25 Juta diikuti anggota DPRD dapil Kuta sebesar Rp. 10 Juta, sementara Sudikerta pribadi juga mepunia sebesar Rp. 10 juta dan I Wayan Mendra sebesar Rp. 5 Juta.

Dalam Sambutannya Sudikerta mengatakan Pemerintah Kabupaten Badung memberikan apresiasi positip kepada warga Banjar Tuban Griya atas inisiatip pembangunan ulang balai banjar dimana Bale Kulkul nya akan bernafaskan arsitektur tradisional bali sehingga diharapkan menjadi ikon pariwisata dengan atmosfer budaya Bali apalagi posisi balai Banjar Tuban Griya sangat strategis dan merupakan pintu gerbang Bali masuknya wisatawan luar daerah dan manca negara ke pulau Bali.

Ketua Panitia Karya I Gst. Putu Widana  melaporkan dengan bertambahnya jumlah warga banjar diperlukan suatu tempat representatif untuk kelestarian dan pengembangan adat, agama dan budaya dan disetujui dalam paruman agung untuk pembangunan balai banjar yang baru dengan konsep pembangunan berdasarkan tempekan yang secara filosofis membagi ruangan berdasarkan tata letak : lantai 1 untuk sekretariat dan perkantoran dan lantai 2 untuk wantilan, pura penyarikan dan balai gede.

Pembangunan ini akan memakan waktu 2 tahun dari peletakan batu pertama dan diperkirakan akan menghabiskan dana sebesar Rp. 3,5 milyar lebih sementara saat ini warga banjar telah memiliki dana sebesar Rp.700.000.000. Untuk Balai Kulkulnya mendapat bantuan dari PT. Angkasa pura (persero) melalui kegiatan Bina Lingkungannya. SUT-MB