Jembrana (Metrobali.com)
Rencana Pembangunan jalan Tol Denpasar Gilimanuk dipastikan berjalan. Bahkan , proses ground breaking ditargetkan dimulai pada Maret 2021 nanti. Untuk tahap I akan diselesaikan ruas jalan Denpasar – Pekutatan. Selanjutnya ditahap II barulah diselesaikan ruas jalan Pekutatan – Gilimanuk.
Kepastian itu ditegaskan  langsung Gubernur Bali Wayan Koster usai launching video “ Bali Bangkit”  secara virtual di Kantor Bupati Jembrana, Minggu ( 26/7)
Menurut Koster, pembangunan Jalan Tol Denpasar – Gilimanuk termasuk mendesak. Rencana itu hingga kini terus berjalan. Bahkan penyusunan Feasibility Study (FS) hampir selesai dan sudah akan memasuki tahapan pembebasan lahan untuk jalur yang dilalui.
“Pembangunan nanti berlangsung dua tahap, jalur Denpasar  – Pekutatan, selanjutnya bersambung ke Gilimanuk. Pembangunan tol nanti untuk percepatan akses transportasi seluruh Bali. Selama ini jalur Denpasar- Gilimanuk sangat padat, sedangkan lebar jalannya terbatas, “ ucap Gubernur asal Desa Sembiran Tejakula ini.
Pembangunan jalan tol Denpasar- Gilimanuk sambung Koster juga sesuai komitmen Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat ,  Basuki  Hadimuljono. “Sesuai komitmen Pak Menteri, pembangunan jalan tol ini akan tepat waktu, bahkan beliau ( Menteri PUPR) berjanji akan meninjau langsung” imbuhnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan  menyebut jalan tol Denpasar – Gilimanuk sangat strategis bagi pembangunan Jembrana. Menurutnya  permasalahan mendasar  selama ini  jalan nasional Denpasar – Gilimanuk sudah over kapasitas.
Jalan satu-satunya yang menghubungkan Bali Barat dengan Bali Tengah dan selatan ini, kerap kali macet. Badan jalan yang tidak begitu lebar serta satu-satunya akses kendaraan dari  barat menuju ibu kota provinsi turut memicu permasalahan. Perkembangan Jembrana  disebutnya  terhambat karena akses jalan yang terganggu.
“Jalan nasional Denpasar Gilimanuk  sudah tidak layak secara kapasitas. Jumlah kendaraan  melintas terus meningkat, mencapai ribuan kendaraan tiap hari .Kemacetan sudah sering kali terjadi, bahkan hingga berjam -jam  apabila ada truk bermuatan besar terguling atau mogok,” papar Kembang Hartawan.
Kembang bersyukur atas kepastian  pembangunan jalan tol  yang disampaikan gubernur tersebut. “Kami bersyukur akhirnya harapan dan aspirasi masyarakat Jembrana selama ini akan   direalisasikan. Mudah – mudahan lancar dari proses ground breaking hingga pembangunan nanti,” ucapnya.
Sebelumnya guna mengantisipasi kemacetan  di jalur” tengkorak”  Denpasar – Gilimanuk, Ia menyampaikan dua buah usulan. Usulan itu berupa  solusi jangka pendek dan jangka panjang .
Solusi jangka pendek,  dengan membangun short cut serta pelebaran jalan hingga dua meter dikiri dan kanan jalan nasional.Short cut akan meringankan beban kendaraan melintas ditanjakan sekaligus mempersingkat akses.
 Sedangkan pelebaran jalan, memudahkan  mendahului kendaraan yang lebih lambat ,sehingga macet panjang bisa dihindari.
Sementara solusi jangka panjang, tiada lain disebut Kembang adalah melalui pembangunan jalan tol yang menghubungkan Denpasar – Gilimanuk.  Jalan Tol juga sudah terbukti mengurai kemacetan di Pulau Jawa yang arus barang dan manusianya jauh lebih padat dibandingkan Bali.
“Kenapa solusi jangka panjang karena tentu memerlukan kajian , waktu dan biaya yang tidak sedikit.Tapi sambil menunggu jalan tol,  beberapa solusi jangka pendek tadi yang tentunya  bisa dieksekusi lebih cepat memungkinkan menjadi  solusi awal” pungkasnya. (Komang Tole)