Denpasar (Metrobali.com)-

Pengamat sosial dan politik I Gede Arya Sena melihat peluang keberhasilan calon anggota legislatif perempuan di Provinsi Bali sangat kecil karena sistem perekrutan tidak dilakukan secara terbuka.

“Partai politik harus melakukan pembenahan sistem perekruktan kader sehingga bisa menghasilkan bibit yang berkualitas untuk memenangi pemilu,” katanya di Denpasar, Sabtu (19/10).

Walaupun saat ini hampir semua partai politik memberikan kesempatan terhadap kaum perempuan untuk menjadi caleg, masih terkesan memaksakan dan tidak dilakukan berdasarkan prosedur perekrutan yang benar.

Apalagi menurut dia, nomor urut yang didapatkan oleh celeg perempuan cenderung pada nomor besar sehingga peluang kemenangannya menjadi lebih kecil.

Oleh karena itu, dia berharap kepada para kader partai politik di Bali untuk melakukan perubahan sehingga bisa mengambil hati masyarakat.

Dilihat dari peta politik yang sedang berjalan saat ini dia memperkirakan akan ada perubahan dinamika politik. “Jika kader perempuan itu lebih banyak bergerak ke bawah dan bisa menyerap aspirasi masyarakat, maka peluangnya untuk menang akan semakin besar,” ujarnya.

Menurut dia, masyarakat saat ini sudah sangat pintar sehingga tidak bisa dibodohi dengan janji paslu dan politik uang.

Dia juga membandingkan dengan pola kerjanya Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo yang lebih banyak terjun ke bawah, menyerap aspirasi masyarakat, dan menjukkan hasil kerjanya.

“Pola kerja seperti itulah yang diharapkan masyarakat seperti sekarang,” ujarnya. AN-MB