Jembrana, (Metrobali.com)

Sempat terhenti karena pandemi Covid-19, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Jembrana kembali turun melaksanakan kegiatan pelestarian (konserasi) lontar (naskah kuno).

Pelestarian atau konservasi lontar dimasa new normal atau tatanan kehidupan era baru ini bekerjasama dengan Penyuluh Bahasa Bali (PBB) di Kabupaten Jembrana dengan mengedepankan protokol kesehatan.

Pelestarian dilaksanakan di rumah Ketut Reneng di Banjar Tunjung, Desa Gumrih, Kecamatan Pekutatan, Selasa (11/8).

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Jembrana, Ida Ayu Made Dharma Yanti mengatakan program konservasi atau pelestarian lontar ini adalah upaya menjaga sekaligus menyelamatkan warisan leluhur.

“Dalam melestarikan lontar ini kami bekerjasama dengan Penyuluh Bahasa Bali (PBB) di Jembrana” ujarnya.

Program pelestarian atau konserwasi dan digitalisasi ini menurutnya sebenarnya telah berjalan sejak 2017 lalu, yang diawali dengan pendataan mulai tahun 2016.

“Memang sempat terhenti karena pandemi. Karena sudah new normal, kita lanjutkan kembali dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan” jelasnya.

Sementara itu, Koordinator PBB Jembrana, I Putu Wahyu Wirayuda mengatakan di Jembrana masih banyak lontar yang tersimpan. Lontar atau naskah kuno ini perlu dan patut diselamatkan supaya tidak rusak.

“Lontar-lontar yang asli juga akan digitalisasikan” ujarnya.

Upaya ini lanjutnya, memiliki tujuan dan harapan agar kelak nanti generasi penerus dapat mengetahui apa saja yang terkandung di dalam lontar atau naskah kuno.

“Intinya, supaya anak cucu kita nanti mengetahui apa saja yang ada didalan lontar warisan leluhur-leluhur kita” imbuh Wahyu.

Di tahun 2020 ini lanjutnya, lontar atau naskah kuno yang sudah dikonservasi diantaranya di Kelurahan Tegalcangkring sebanyak 65 cakep, Desa Dangintukadaya 2 cakep, Desa Baluk 5 cakep dan Desa Gumbrih 7 cakep.

“Masih banyak yang belum karena ada banyak permintaan dari warga yang ingin agar lontarnya dirawat” ungkapnya.

Dari catatan Penyuluh Bahasa Bali (PBB) Kabupaten Jembrana sejak tahun 2017 hingga 2019 sebanyak 451 cakep lontar yang sudah dikonservasi di lima (5) kecamatan di Jembrana.

Diantaranya sebanyak 28 cakep di wilayah Kecamatan Pekutatan, 138 cakep di Kecamatan Mendoyo, 164 cakep di Kecamatan Jembrana, 65 cakep di Kecamatan Negara dan 56 cakep di Kecamatan Melaya.

Lontar atau naskah kuno yang sudah dikobservasi ini kebanyakan berisi pengetahuan tentang kawisesan (kesaktian) dan usada atau pengobatan. (Komang Tole)