Denpasar (Metrobali.com)-

Pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur Bali Periode 2013-2018, Kamis (29/8) diawali dengan pengukuhan secara niskala atau biasa disebut upacara mejaya-jaya. Ritual dilaksanakan di Pura Pusering Praja Mandala Kantor Gubernur Bali.
Gubernur Made Mangku Pastika dan Wakil Gubernur Ketut Sudikerta dengan didampingi istri masing-masing nampak khusyuk mengikuti ritual mejaya-jaya yang dipuput Ida Pedanda Gede Telabah dari Griya Telabah Gunung Salak. Ritual diawali dengan upacara prayascita yang bermakna penyucian diri.
Selanjutnya, Gubernur Mangku Pastika dan Wagub Sudikerta menuju pelataran utama untuk melakukan persembahyangan bersama. Rintik hujan yang sempat mewarnai upacara mejaya-jaya diyakini sebagai pertanda baik bagi Pasangan Gubernur Mangku Pastika dan Wagub Sudikerta.
Usai mengikuti upacara mejaya-jaya, mereka sempat menuju ruang kerja Wagub Sudikerta. Dalam diskusi ringan, Gubernur Mangku Pastika menyampaikan harapan agar dalam lima tahun ke depan, berbagai program yang dilaksanakan dapat berjalan lebih baik dari periode sebelumnya. “Harus bertekad jadi lebih baik,” ujarnya. Mangki Pastika pun banyak membagi filosofi hidup yang harus dipegang teguh oleh seorang pemimpin. Kuncinya, kata Gubernur, pengabdian harus dilaksanakan dengan sungguh-sungguh, sabar dan iklas. “Satu lagi, semangat pantang menyerah. Karena saya punya prinsip, ketika satu pintu tertutup, akan ada pintu lain terbuka,” tambahnya. DA-MB