Denpasar (Metrobali.com)-

Pelaksanaan ujian nasional (UN) SMP dan sederajat di Kota Denpasar pada hari pertama, Senin, sesuai jadwal dan tak satu pun sekolahan yang mengalami kekurangan naskah soal.

“Bersyukur jumlah soal dan lembar jawaban cukup, tidak ada yang kurang. Lembar jawaban UN juga sudah diserahkan kepada Disdikpora Bali,” kata Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kota Denpasar I Gusti Ngurah Eddy Mulya, Sabtu (22/4).

Menurut dia, soal sudah didistribusikan sejak Minggu (21/4) pukul 10.00 Wita kepada 10 subrayon di Kota Denpasar. “Total UN SMP di Kota Denpasar diikuti oleh 11.352 siswa dari 60 SMPN dan swasta,” ujarnya.

Sementara itu, Wali Kota Denpasar Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra di sela-sela peninjauan UN di SMP PGRI 2 Denpasar menyambut baik karena UN dapat berlangsung dengan lancar.

“Kami harapkan dalam beberapa hari ke depan tidak ada masalah pula dalam pendistribusian soal, sehingga siswa-siswi dapat menjalani UN dengan tenang,” ujarnya.

Rai Mantra pun berharap nantinya para pendidik tidak hanya mengutamakan pendidikan dari sisi akademik semata, tetapi kecerdasan intelektual mestinya dibarengi dengan kecerdasan spiritual.

“Kami harapkan kepala sekolah dan guru tidak hanya mengejar banyaknya angka kelulusan, namun menargetkan kualitas siswa secara spiritual dan budaya,” ujarnya sembari menyatakan kebanggaan dengan kondisi SMP PGRI 2 yang representatif untuk kegiatan belajar mengajar.

Sedangkan Kepala SMP PGRI 2 I Gede Wenten Aryasuda menyebutkan di sekolah yang dipimpinnya, UN diikuti oleh 590 siswa.

“Bersyukur pelaksanaan UN hari ini berjalan lancar. Ke depan, kami harapkan naskah soal UN dapat dicetak di provinsi saja,” katanya.

Menurut Wenten, jika pencetakan soal UN di provinsi terbentur pada aturan, maka sebaiknya diubah dulu regulasi yang mengaturnya.

Berbeda dengan UN SMA/SMK dan sederajat yang mengalami penundaan. Bahkan pada saat UN digelar, Kamis (18/4) lalu, banyak sekolahan yang mengalami kekurangan naskah soal. INT-MB