Anak-anak balita yang menderita malnutrisi mendapatkan perawatan di sebuah rumah sakit yang didirikan organisasi ‘Dokter Tanpa Tapal Batas’ di Sudan Selatan (foto: dok).

Kepala Program Pangan Dunia (WFP) telah memperingatkan bahwa lebih dari empat juta warga Sudan Selatan akan mengalami kelaparan sangat parah dalam enam bulan ke depan kecuali jika WFP menerima anggaran untuk memprioritaskan bantuan pangan.

Direktur Eksekutif WFP David Beasley minggu lalu datang ke Sudan Selatan pasca banjir dahsyat yang menghancurkan tanaman, hewan ternak dan mata pencaharian ratusan ribu warga Sudan Selatan. Ia memohon para donor untuk membantu rakyat negara itu.

“Tolong, kita tidak bisa berpaling dari keluarga dan anak-anak yang tidak berdosa di sana. Kegagalan mengumpulkan dana yang dibutuhkan dalam masa krisis ini berarti kehilangan nyawa, berarti kondisi kelaparan yang sangat parah. Tetapi mari kita tetap berharap agar kita mendapatkan tanggapan yang dibutuhkan untuk mencegah terjadinya kelaparan parah,” ujar Beasley kepada VOA.

Badan-badan bantuan mengatakan hampir satu juta orang membutuhkan bantuan setelah hewan ternak, hasil bumi dan harta benda mereka hancur akibat banjir.

Beasley memperingatkan jika krisis ini tidak segera ditangani, maka aka menjadi sumber konflik di dalam komunitas masyarakat Sudan Selatan dan menyebabkan gelombang imigrasi ke negara lain.

Direktur WFP di Sudan Selatan, Matthew Hollingworth, mengatakan 4,5 juta orang kini menghadapi tingkat kerawanan pangan darurat dan akut. Ditambahkannya, ketika orang mencapai titik itu, maka dengan mudah akan menjadi kelangkaan pangan sangat parah, yang berarti kelaparan akut dan kematian.

Hollingworth mengatakan Sudan Selatan kini sudah berada di tingkat kurang gizi yang paling buruk. (em/pp) (VOA)