MetroBali

Selangkah Lebih Awal

Pejabat: Turki tangkap saudara perempuan Pemimpin ISIS

 

Seorang pria berjanggut dengan penampilan seperti pemimpin ISIS Abu Bakar al-Baghdadi berbicara dalam gambar yang diambil dari rilis video pada Senin (29/4/2019). ANTARA FOTO/Islamic State Group/Al Furqan Media Network/Reuters TV via REUTERS/djo/foc

Washington (Metrobali.com) –

Turki menangkap Rasmiya Awad, saudara perempuan pemimpin ISIS Abu Bakr al-Baghdadi, di Kota Azaz di Suriah utara, Senin, kata seorang pejabat senior Turki kepada Reuters.

Pihaknya sedang menginterogasi suami beserta menantu perempuan Rasmiya yang juga ditangkap.

Menurut pejabat tersebut, Rasmiya ditangkap dalam penyerbuan di dekat Azaz, kota Suriah yang dikendalikan Turki di dekat perbatasan. Ketika ditangkap, perempuan berusia 65 tahu itu ditemani oleh lima anaknya.

“Kami berharap mendapat informasi intelijen berharga dari saudara perempuan Baghdadi mengenai cara kerja ISIS,” kata pejabat itu.

Hanya ada sedikit informasi independen menyangkut saudara perempuan Baghdadi dan Reuters belum dapat memastikan apakah sosok yang ditangkap itu memang benar saudara Baghdadi.

Baghdadi bunuh diri pada Oktober ketika terpojok di sebuah terowongan saat penyerbuan pasukan khusus AS di Suriah barat laut. ISIS, yang mengunggah rekaman audio pada Kamis, membenarkan bahwa pemimpin mereka tewas dan bersumpah akan membalas perbuatan AS.

Baghdadi, yang memimpin kelompok ultra-garis keras dan menyatakan dirinya sebagai “khalifah” semua Muslim, menguasai sejumlah wilayah di Irak dan Suriah pada 2014-2017, sebelum akhirnya kendali kelompok tersebut berhasil direbut oleh pasukan koalisi, yang mencakup Irak dan Kurdi Suriah, pimpinan AS.

ISIS mengatakan telah menunjuk pengganti Baghdadi, yang diidentifikasi sebagai Abu Ibrahim al-Hashemi al-Quraishi. Pejabat senior AS pekan lalu menyebutkan Washington masih mengawasi pemimpin baru tersebut guna menentukan dari mana ia berasal.

Para pemimpin dunia menyambut kematian Baghdadi, namun mereka dan para ahli keamanan memperingatkan bahwa kelompok itu, yang melakukan kekejaman terhadap kalangan minoritas agama dan menakut-nakuti sebagian besar Muslim, masih menjadi ancaman keamanan di Suriah dan sekitarnya.

Sumber: Reuters